REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (7/2) dibuka melemah tipis 3 poin di kisaran Rp 13.323 per dolar AS. Laju rupiah perlahan menguat hingga Rp 13.315 per dolar AS pada pukul 09.12 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (6/2), rupiah ditutup menguat di kisaran Rp 13.320 per dolar AS setelah dibuka di Rp 13.338 per dolar AS. Adapun rentang gerak rupiah hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp 13.314 - 13.329 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, masih cenderung melemahnya laju dolar AS sebagai imbas dari variatifnya rilis data-data AS sebelumnya dimana kenaikan manufacturing dan nonfarm payrolls AS diimbangi penurunan ISM non-manufacturing business activity, ISM non-manufacturing PMI, dan ISM non-manufacturing new orders memberikan kesempatan bagi Rupiah untuk tetap terapresiasi.
"Penguatan rupiah pun turut terbantukan kenaikan euro setelah Menteri Keuangan Jerman menyampaikan bahwa nilai tukar euro dianggap rendah bagi ekonomi Jerman," ujar Reza, Selasa (7/2).
Adapun pada hari ini, dengan asumsi dan harapan bahwa nilai tukar dolar AS masih akan cenderung melemah karena kondisi internal AS, maka laju rupiah dapat mengambil kesempatan tersebut untuk kembali menguat. Menurut Reza, adanya sinyal dan tren penguatan rupiah dapat memberikan ruang bagi rupiah untuk kembali melanjutkan penguatan dan meninggalkan fase sideways-nya.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.392 dan resisten 13.309," katanya.