Senin 06 Feb 2017 15:59 WIB

Harga Cabai Rawit di Kota Malang Kian Mencekik

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Pedagang menyortir cabai rawit di Pasar Senen, Jakarta, Ahad (13/3).
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang menyortir cabai rawit di Pasar Senen, Jakarta, Ahad (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Harga cabai di Kota Malang semakin hari semakin tak terkendali. Pantauan Republika di Pasar Besar Malang pada Senin (6/2) harga cabai rawit merah mencapai Rp 130 ribu per kilogram. Harga cabai ini bahkan melebihi harga daging sapi yang ada pada kisaran Rp 115 ribu per kilogram.

Suhema, seorang pedagang di Pasar Besar, menuturkan ia menjual cabai rawit merah seharga Rp 130 ribu per kilogram. "Walau harganya mahal tetap dicari masyarakat karena banyak yang suka masakan pedas," katanya pada Senin (6/2).

Pedagang lain bernama Agus mengungkapkan ia menjual cabai rawit merah dengan harga Rp 125 ribu per kilogram. Sementara untuk cabai rawit tanpa batang dijual Rp 140 ribu per kilogram.

Menurutnya adalah hal yang wajar bila di musim hujan harga cabai naik. "Tetapi untuk kenaikan hingga di atas Rp 100 ribu baru kali ini terjadi, sebelum-sebelumnya tidak pernah setinggi ini," terangnya.

Pada kondisi normal, harga cabai rawit merah jauh di bawah harga saat ini. Biasanya cabai rawit merah hanya Rp 25 ribu per kilogram. Langkanya pasokan cabai rawit menjadi penyebab utama meroketnya harga cabai.

Pedagang seperti Agus pun mengaku kesulitan jika harus mencari kulakan dalam jumlah banyak. "Sekarang dibatasi oleh pemasok hanya bisa membeli 25 kilogram setiap kulakan," imbuh Agus.

Mahalnya harga cabai sudah terjadi sejak ada di tingkat petani. Pairan, petani cabai di Dusun Klerek, Torongrejo, Kota Batu menuturkan ia menjual hasil panennya kepada pedagang Rp 100 ribu per kilogram. Harga itu menurutnya hanya memberi keuntungan yang tipis.

Hal ini dikarenakan hujan terus menerus yang tak bersahabat untuk tanaman cabai. "Hawanya dingin dan hujan terus jadi terpaksa cabai dipanen dini, kalau terlambat sedikit sudah membusuk," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement