REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi perekonomian global yang bergejolak pascakebijakan-kebijakan yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sedikit-banyak akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Karena itu, mahasiswa sebagai agen perubahan harus segera bersikap agar dampak perekonomian global tidak memengaruhi perekonomian kalangan masyarakat menengah ke bawah.
"Mahasiswa harus bersikap dan terjun langsung melebur bersama masyarakat untuk menjaga kondusifitas perekonomian Indonesia. Ini merupakan sebuah terobosan yang bagus," ujar Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Candra Wahyudi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (2/2).
Candra menjelaskan, salah satu langkah yang realistis adalah melalui pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Untuk objek usahanya, bisa dengan menyasar industri kreatif yang ada di daerahnya masing-masing.
Menurut Candra, mahasiswa dapat memanfaatkan waktu luang di luar perkuliahannya dengan terjun ke dunia bisnis UKM industri kreatif. Bahkan bisa menjadi partner pemerintah dalam mengembangkan UKM, misalnya melalui organisasi kemahasiswaan seperti PMII agar bisa terkontrol. "Sumberdaya Cabang PMII yang tersebar dari Sabang-Merauke bisa menjadi contoh modal utamanya," katanya.
Hal tersebut, dapat dilakukan dan merupakan kesempatan besar yang harus dimanfaatkan, terlebih dengan beragam fasilitas kemudahan bagi UKM yang disediakan pemerintahan Jokowi-JK saat ini. "Kita sebagai mahasiswa harus terjun langsung untuk membantu masyarakat menghadapi persoalan yang nyata, dengan memanfaatkan UKM industri kreatif," kata Candra.
UKM, kata Candra, merupakan pondasi perekonomian yang akan mampu menopang perekonomian Indonesia dari ancaman gejolak perekonomian dunia. Sebab, pelaku UKM merupakan masyarakat menengah ke bawah.
"Sehingga roda perekonomian akan bergerak, karena daya beli masyarakat terjaga bahkan meningkat," katanya. Kenapa UKM, karena UKM telah terbukti mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi 1998 serta resesi perekonomian global pada 2008.
Pemerintah saat ini tengah menggencot pertumbuhan UKM, bahkan mendorong UKM go international dengan memberikan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Kebijakan KITE ini merupakan insentif dari pemerintah kepada UKM yang ingin melakukan ekspor sehingga mendukung kemudahan usahanya ke pasar global.
"Kebijakan KITE harus didukung dan dimanfaatkan oleh mahasiswa dengan baik, sebab ini kesempatan yang sangat bagus untuk mewujudkan kemandirian perekonimian," kata dia menjelaskan.