Rabu 01 Feb 2017 21:41 WIB

ICMI Targetkan Pembentukan Bank Wakaf di 2017

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua Umum ICMI Sugiharto
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua Umum ICMI Sugiharto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menargetkan pembentukan bank wakaf ventura selesai pada bulan Juni 2017. "Modal awal pembentukan lembaga wakaf ini adalah Rp1 triliun," kata Wakil Ketua ICMI Sugiharto di Jakarta, Rabu (1/2).

Ia menjelaskan berdirinya bank wakaf ventura tersebut guna mengangkat ekonomi kerakyatan yang selama ini dianggap belum maksimal. Sasaran utama dari bank ini adalah kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sehingga diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian.

Modal dari bank wakaf ventura ini bersumber dari para pengusaha dan CSR dari perusahaan. Jika sudah berjalan, bank wakaf ini juga berfungsi sebagai pengelola wakaf dari masyarakat. Selain itu, bank ini juga bisa menjadi permodalan bisnis dari ormas-ormas Islam, dengan demikian ormas Islam juga diharapkan bisa menjadi penggerak roda ekonomi.

Pemegang saham dari bank tersebut adalah dari para ormas Islam. "Bank wakaf ini dimiliki oleh umat namun diwakili oleh ormas," katanya. Konsep ini telah diproses sejak satu tahun yang lalu. ICMI juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, dan dilanjutkan rapat bersama dengan Menko Perekonomian.

Kemudian, ICMI juga akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Wakaf, serta Kementerian Hukum dan HAM terkait akta notaris.

Pembentukan bank ini berhati-hati karena menyangkut dana yang besar serta infrastruktur bangunan wakaf. Jika sudah beroperasi serta konsep sesuai dengan perencanaan bank ini tidak pernah merugi karena dana terus bergulir serta selalu menjadi besar.

Bank wakaf berprinsip syariah, konsep ini sudah direncanakan tiga tahun yang lalu namun baru matang pada 2017.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement