Rabu 01 Feb 2017 19:11 WIB

Inflasi Januari di Yogyakarta Melonjak Signifikan

Rep: Yulianingsih/ Red: Nur Aini
Inflasi, ilustrasi
Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
Inflasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kenaikan laju inflasi di Kota Yogyakarta pada Januari 2017 ini cukup signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DI Yogyakarta laju inflasi di Kota Yogyakarta pada Januari 2017 mencapai 1,24 persen. Angka ini naik signifikan dibanding Desember 2016 yang 0,35 persen. Dibandingkan Januari 2016, angka tersebut juga cukup tinggi karena inflasi Januari 2016 hanya 0,53 persen.

Kepala BPS Kota Yogyakarta, JB Priyono mengatakan, tingginya angka inflasi di Januari 2017 ini disebabkan karena kenaikan harga-harga yang menyebabkan peruahan angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Januari 2017, ada enam kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks yaitu kelompok bahan makanan yang naik 0,42 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,82 persen, kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar naik 0,42 persen.

Selain itu, harga kelompok sandang naik 0,73 persen, kelompok kesehatan naik 0,11 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 5,22 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga adalah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga yang turun 0,05 persen.

"Jika dilihat dari komoditasnya yang paling berpengaruh pada laju inflasi Kota Yogyakarta pada Januari 2017 adalah biaya STNK, tarif pulsa ponsel, angkutan udara, tarif listrik, dan bensin," ujarnya saat paparan pers di kantor BPS, Yogya, DIY, Rabu (1/2).

Menurutnya, biaya perpanjangan STNK naik 104,43 persen memberikan andil pada laju inflasi Kota Yogyakarta sebesar 0,31 persen. Tarif pulsa ponsel naik 16,16 persen memberikan kontribusi 0,29 persen pada laju inflasi dan kenaikan tarif angkutan udara 12,19 persen berkontribusi 0,17 persen pada laju inflasi Januari.

Kenaikan tarif listrik sebesar 2,44 persen menyumbang 0,11 persen pada laju inflasi, kenaikan harga bensin 2,95 persen memberikan andil 0,10 persen, kenaikan harga cabai rawit 35,74 persen menyumbang 0,07 persen inflasi. Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan juga memberikan andil positif pada laju inflasi adalah jeruk, rokok dan ayam goreng.

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi adalah bawang merah yang turun 9,25 persen menyumbang -0,06 persen, telur ayam ras turun 4,68 persen dan tarif kereta api turun 10,11 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement