Rabu 01 Feb 2017 13:59 WIB

ADB Kucurkan Pinjaman 2 Miliar Dolar AS untuk Indonesia

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Nur Aini
Asian Development Bank (ADB)
Foto: brecorder.com
Asian Development Bank (ADB)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎ Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) akan mengucurkan dana 2 miliar dolar AS ke Indonesia. Dana ini untuk mendukung sejumlah program yang berfokus pada peningkatan layanan infrastruktur, penguatan tata kelola ekonomi, serta peningkatan pendidikan dan keterampilan.

Presiden ADB, Takehiko Nakao mengatakan, selama ini pihaknya selalu membantu Pemerintahan Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat. Guna menunjang program tersebut, ADB menegaskan akan mengalokasikan pinjaman dana mencapai 2 miliar dolar AS per tahun.

"Kita targetkan 2 miliar dolar AS, tapi kalau bisa kita akan berikan pinjaman lebih dari itu," kata Nakao usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (1/2).

Tak hanya pinjaman ini, sektor swasta ADB juga akan berinvestasi di sejumlah sektor seperti energi bersih dan terbarukan, agribisnis, rumah sakit, serta farmasi. Menurut Nakao, peningkatan investasi publik dan swasta di bidang infrastruktur sangat penting. Peningkatan ini akan memperluas basis perekonomian dan membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

(Baca juga: ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen, Ini Pemicunya)

Dukungan ADB di sektor energi akan memperluas jangkauan serta efisiensi jaringan kelistrikan. ADB juga akan membantu pengembangan sumber energi bersih dan terbarukan seperti gas dan panas bumi. Selain itu, dalam perbaikan infrastruktur, ADB juga akan memfokuskan perbaikan sistem irigasi di pedesaan. Ini diyakini bisa membantu petani di desa untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan mereka. Sedangkan untuk perkotaan, ADB juga akan mendukung dalam investasi swasta, infrastruktur, termasuk melalui penguatan kebijakan, kerangka kelembagaan, dan persiapan proyek-proyek kerja sama publik dan swasta.

Nakao menjelaskan, ADB yang juga fokus dalam perbaikan sistem pendidikan melihat bahwa Pemerintah Indonesia sudah meningkatkan keahlian sumber daya manusia (SDM) agar lebih berkualitas. ADB menilai bahwa sektor pendidikan harus terus disesuaikan dengan kebutuhan industri atau pemberi kerja. Dalam kunjungannya ke Indonesia kali ini, Nakao dan perwakilan ADB lain akan mengunjungi dua Politeknik di Surabaya yang berkaitan dengan elektronik dan perkapalan. Kedua sekolah tinggi ini merupakan sebagian dari sekolah yang mendapat bantuan dari ADB.

Menurut Nakao, sejauh ini Indonesia telah mendapatkan dana sebesar 31,8 miliar dolar AS yang terbaik dalam bentuk pinjaman negara maupun tidak, serta 3,2 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan teknis dan hibah.‎ Dukungan ADB difokuskan pada pengelolaan sumber daya alam, pendidikan, energi, keuangan. transportasi, dan pasokan air serta layanan perkotaan lain.

Tahun lalu, ADB memberikan dukungan senilai 1,75 miliar dolar AS, termasuk 17 juta dola AS dalam bentuk hibah kepada Indonesia. Sebanyak 1,26 miliar dolar AS di antaranya diperuntukkan bagi pemerintah. Operasi sektor swasta ADB pada 2016 mencapai 475 juta dolar AS terdiri atas pinjaman dan investasi ekuitas di sejumlah proyek panas bumi dan gas guna mendukung opsi bahan bakar rendah karbon bagi Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement