Selasa 31 Jan 2017 16:34 WIB

Kementerian PUPR Akui Banyak Swasta Ingin Bangun Tol Baru

Red: Nur Aini
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).
Foto: Antara
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengakui dalam beberapa tahun terakhir banyak swasta dan BUMN mengajukan diri untuk membangun proyek-proyek tol baru di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa terutama kawasan Jabotabek.

"Ya banyak. Mereka umumnya menginginkan proyek kerja sama di luar proyek yang diajukan pemerintah atau unsolicited project," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto menjawab pers, di sela Seminar Ekonomic Outlook 2017, di Jakarta, Selasa (31/1).

Arie menjelaskan, pembangunan infrastruktur khususnya jalan tol saat ini seakan menjadi primadona tersendiri karena pemerintah menyiapkan sejumlah terobosan untuk mengatasi berbagai kendala selama ini. "Untuk lahan sesuai regulasi ditanggung pemerintah, tetapi ketika dana sudah habis untuk pembebasan, maka badan usaha jalan tol bisa menalangi terlebih dulu dan seterusnya," katanya.

Saat ditanya ruas mana saja yang diminati investor, Arie memberikan contoh, di Jabodetabek juga banyak yang berminat, termasuk ruas Bandung ke arah utara, dan di Bali. "Intinya, mereka baru memasukkan minatnya dan tentu saja semua itu harus dilengkapi misalnya trase yang diinginkan dan seterusnya. Prinsipnya pemerintah tetap transparan. Nanti ada lelangnya dengan hak khusus kepada pemrakarsa," katanya.

Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga Tbk, Hasanudin secara terpisah membenarkan, pihaknya telah mengajukan minat dan memprakarsai untuk membangun sejumlah ruas jalan tol baru di Indonesia, di luar ruas yang sudah ada. "Sepuluh ruas itu, antara lain setelah Jakarta Elevated I dan II nanti akan disambung terus ke bawah bertemu Jakarta-Cikampek (Japek selatan) sekitar 40 hingga 50 km dan menyambung terus Cipularang II sampai ke Bandung. Jadi, Cipularang II ini selain tambahan kapasitas juga jalan keluar jika di Cipularang I ada gangguan," katanya.

Setelah itu, kata dia, akan diteruskan lagi untuk disambung dengan tol baru ke arah Bandung Utara. Lalu, pembangunan tol baru akses Patimban, Pelabuhan Cirebon baru ke arah Tol Cipali. "Juga ingin bangun tol Trans Jawa di sebelah utara, Demak-Surabaya dan sisi selatan Cileunyi-Garut-Tasikmalaya-Cilacap sekitar 235 km, dan selanjutnya Cilacap-Yogyakarta hingga Solo, biar orang lain saja," kata dia.

Kemudian, pihaknya berminat juga membangun sebagai penghubung utara dan selatan akan dibangun tol Tegal ke Cilacap. "Semua ruas itu sudah ada prastudi kelayakan sudah dilakukan," kata Hasanudin.

Jasa Marga juga berminat menggandeng swasta untuk merealisasikan proyek itu. "Contohnya untuk ruas Cileunyi-Garut-Tasikmalaya-Cilacap akan menggandeng BUMN tol Malaysia," katanya. Hasanudin menambahkan, perseroan memperkirakan total investasi untuk 10 ruas tol sekitar 1.000 kilometer itu mencapai Rp 120 triliun dalam lima sampai 10 tahun ke depan. "Target kami hingga 2019 konsesi sudah mencapai 2.000 km dan tol terbangun 1.000 km," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement