Senin 30 Jan 2017 17:06 WIB

22 Industri Kecil Dapat Fasilitas Kemudahan Impor

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nur Aini
Industri Kecil Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ss/pd/15
Industri Kecil Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Presiden Joko Widodo berharap fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) dapat mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) untuk lebih maju dan bisa bersaing di mancanegara. Pada tahap awal, sebanyak 22 IKM menerima fasilitas tersebut.

"KITE IKM ini diharapkan dapat memberikan dorongan, motivasi karena kalau ini benar-benar berjalan paling tidak cost, biaya produksi yang ada di usaha kecil menengah kita bisa ditekan turun," tutur Presiden Jokowi dalam peluncuran KITE IKM di Desa Tumang, Cepogo, Boyolali pada Senin (30/1).

Program KITE IKM menyasar industri kecil dan menengah yang berdiri secara mandiri ataupun yang membentuk konsorsium berupa badan usaha, IKM Koordinator, atau koperasi. Barang-barang yang dapat diberikan fasilitas KITE IKM merupakan bahan baku atau bahan penolong, mesin, atau barang contoh yang digunakan dalam menunjang proses produksi yang nantinya akan diekspor kembali.

Tak hanya menikmati kemudahan prosedur, IKM juga dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan modal usaha maupun pembiayaan ekspor dengan suku bunga yang sangat ringan yang diberikan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. "Ini kalau bisa dimanfaatkan terasa manfaatnya artinya daya saing kita akan menjadi lebih baik. Karena harga bahan baku yang bisa membeli secara langsung, biaya untuk pajak impor dihilangkan, biaya masuk juga dihilangkan. Dengan adanya KITE IKM ini akan bisa diefisiensikan kurang lebih sampai 25 persen," ujarnya.

Di lain sisi, Jokowi juga berharap IKM dapat terus berinovasi dalam produk-produk buatannya sehingga dapat bersaing di pasar global. "Karena kekuatan kita di sisi artnya, tetapi memang perlu didorong dengan desain-desain yang lebih baik yang bisa menginternasional. Saya lihat yang kecil (IKM) ini bisa bersaing dengan negara lain, kalau yang besar sudah punya Pusat Logistik Berikat. Tapi kalau yang kecil tidak diurus dengan baik ini akan jadi sulit bersaing," tuturnya.

Baca juga: Industri Kecil Bebas Pajak Impor Bahan Baku

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement