Senin 30 Jan 2017 14:28 WIB

Pemerintah akan Perluas Bandara untuk Pariwisata Toraja

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Tongkonan di Desa Kete Kesu, Toraja.
Foto: Anis Efizudin/Antara
Tongkonan di Desa Kete Kesu, Toraja.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Wakil Presiden Republik Indonesia telah memberikan arahan kepada para menteri terkait pengembangan pariwisata di Tana Toraja. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menggenjot pariwisata Tana Toraja tersebut yakni dengan membangun dan memperluas bandara agar mudah diakses oleh para wisatawan asing maupun lokal.

"Sekarang kita mau bikin integrasi penanganannya, jadi tadi saya sudah lapor Bapak Wapres sore ini saya akan mengundang World Bank dan Bupati (Toraja) supaya duduk bersama dan dibentuk pelayanan yang terpadu," ujar Luhut usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Senin (30/1).

Menurut Luhut, pemerintah akan memperpanjang landasan bandara yang sudah ada yakni Bandara Pongtiku dan mempercepat pembangunan Bandara Buntu Kunik. Percepatan pembangunan bandara ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan seperti yang sudah dilakukan di Bandara Silangit, Sumatera Utara. Luhut mengatakan, infrastruktur lain yang dibutuhkan untuk mendorong pariwisata Toraja yakni pembangunan jalan, ketersediaan air, hotel, dan telekomunikasi. "Bapak wapres maunya tahun ini sudah mulai kelihatan, karena dengan keadan yang jelek saat ini pun jumlah turis meningkat dua kali lipat," kata Luhut.

Dia menilai investasi yang paling murah untuk menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan bagus adalah di sektor pariwisata. Terkait investasi, Luhut belum menyebutkan karena masih dilakukan kajian. Namun, dia menegaskan, pembangunan pariwisata Toraja ini tidak termasuk ke dalam anggaran pengembangan tiga destinasi wisata baru yakni Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika yang mencapai 200 juta dolar AS.  

Menurut Luhut, dengan perbaikan infrastruktur yang memadai di Toraja maka diharapkan akan meningkatkan jumlah turis sebanyak dua kali lipat. Luhut optimistis, peningkatan jumlah turis bisa mencapai 200 ribu turis atau bahkan bisa meningkat tiga kali lipatnya. "Tahun ini 182 ribu turis, naik dari 90 ribu tahun lalu, kalau perbaikan yang kita buat (peningkatan) bisa dua atau tiga kali lipat," kata Luhut.

Terkait dengan pembangunan di Mandalika, Luhut menyebutkan bahwa masalah pembebasan tanah sebesar 109 hektare sudah hampir selesai. Sebelumnya, pemerintah sudah merencanakan pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritaa yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Mandalika, Wakatobi, Pulau Morotai, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo Tengger, dan Labuan Bajo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement