REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Jumat (27/1) atau Sabtu (28/1) pagi WIB, setelah data menunjukkan pengeboran minyak di Amerika Serikat terus pulih, yang dapat diikuti oleh peningkatan produksi.
Jumlah rig AS yang diklasifikasikan sebagai pengeboran minyak naik 15 rig menjadi 566 rig pada minggu ini, tertinggi sejak November 2015, menurut data yang dirilis oleh perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat (27/1).
Para analis mengatakan ada spekulasi luas bahwa pemulihan pengeboran akan mendorong produksi minyak mentah AS naik, yang pada gilirannya akan mengimbangi pemotongan produksi yang dilakukan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen utama lainnya.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 0,61 dolar AS menjadi menetap di 53,17 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret turun 0,72 dolar AS menjadi ditutup pada 55,52 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.