Jumat 27 Jan 2017 04:41 WIB

Alasan Keamanan, Jokowi Ground Breaking Bandara Kulon Progo Dekat Markas Satradar

Rep: neni ridarineni/ Red: Budi Raharjo
masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.
Foto: yogyayes
masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri peletakan batu pertama atau ground breaking New Yogyakarta International Airport  (NYIA) di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Jum’at (27/1).

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Angkasa Pura I  Danang Baskoro di Yogyakarta, Kamis (26/1). Menurut dia, Jokowi akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan NYIA yang berdekatan dengan bekas Markas Satuan Radar (Satradar) 215 Komando Sektor Pertahanan Udara (Kosek Hanud) I TNI AU I Dusun Congot, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo.

"Alasan keamanan yang menjadikan alasan ground breaking (peletakan batu pertama) dilaksanakan di situ,’’ tuturnya.  Rencananya Jokowi akan mencanangkan peresmian dengan prosesi peletakan batu dan dibunyikan sirine sebagai penanda bahwa di Kulon Progo akan didirikan bandara internasional.

Danang menjelaskan di lokasi ground breaking sebagai titik nol(episentrum), dan di istu akan didirikan fasilitas yang lainnya.  "Saya kira ini sebagai penanda bahwa Presiden concern untuk membangun infrastruktur, Sehingga kalau Presiden Jokowi sudah mencanangkan, tidak bisa berbalik lagi. Bahwa sudah dipastikan bahwa di Kulon Progo akan dibangun airport bertaraf internasional," jelas dia.

Dengan dibangunnya bandara baru akan berdampak pada perekonomian kabupaten Kulon Progo maupun provinsi. "Saya optimistis bandara baru nantinya beroperasi Juli 2019. Saya optimistis pasti akan  memberikan dampak yang positif terhadap parisiwata Yogyakarta khususnya dan Jawa Tengah umumnya," tuturnya.

Dia menambahkan, bandara baru internasional di Kulon Progo ini luar biasa nantinya. Karena banyak penerbangan yang akan langsung dari Eropa Timur dan Timur Tengah ke sini.  "Selama ini penerbangan dari Eropa Timur dan Timur Tengah tidak bisa langsung ke Yogyakarta, sehingga harus lewat bandara di Bali.  Kami sudah mendapat permintaan permohonan dari tiga maskapai besar di Timur Tengah yang akan langsung ke Yogyakarta dan tidak akan lewat Singapura," ungkap dia.

Lebih lanjut Danang mengatakan bahwa bandara di Kulon Progo akan mencirikan etnik Yogyakarta. "Kami sudah mengundang budayawan di Yogyakarta. Sehingga gambaran gedungnya tidak seperti gedung modern," jelasnya.

Setelah ground breaking dan amdalnya selesai akan dilakukan pekerjaan yang besar seperti membangun runway sepanjang 3600 meter, terminal.  Nanti juga ada peruntukan airport city dan akan dibuat setelah landasan runway serta terminal jadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement