Kamis 26 Jan 2017 17:32 WIB

Petani Jangan Jadi Kuli di Negeri Sendiri

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani mencangkul sawah sambil membenamkan jerami ke dalam lumpur di areal pesawahan daerah Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (19/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Petani mencangkul sawah sambil membenamkan jerami ke dalam lumpur di areal pesawahan daerah Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Mahyudin mengajak petani bekerja lebih keras lagi untuk mengembalikan kejayaan petani Indonesia. Petani dan pertanian Indonesia harus maju untuk mewujudkan kedaulatan pangan.

"Petani kita harus sejahtera, maju, dan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Jangan petani kita menjadi kuli di negerinya sendiri," kata Mahyudin, dalam pelantikan Dewan Pengurus Daerah HKTI Provinsi Riau di Balai Serindit Gedung Daerah Provinsi Riau, Pekanbaru, Kamis (26/1).

Mahyudin menceritakan, tentang HKTI pada masa Orde Baru. Menurutnya, HKTI pada masa Orde Baru mengalami kejayaan. Para petaninya pun mengalami masa kejayaan, sehingga pada waktu itu Indonesia bisa swasembada pangan.

Menjaga Kebun dari Pencuri Cabai

Bahkan, Indonesia mendapatkan penghargaan dari organisasi pangan dunia (FAO) tahun 1984 karena bisa swasembada beras. Tapi sekarang, kata Mahyudin, Indonesia banyak mengimpor bahan pangan.

HKTI pun mengalami kemunduran. Apalagi ada dualisme organisasi HKTI. "Kita harus bekerja semaksimal mungkin mengembalikan kejayaan petani Indonesia," ujar Mahyudin yang juga Ketua Umum HKTI.

Mahyudin mencontohkan, potensi pertanian di Riau sangat kaya. Riau memiliki potensi sawit, gula aren, sagu, dan sapi. Dirinya melihat, ada semangat dalam pelantikan itu dan pelantikan di beberapa daerah lain. Ini mengingatkan HKTI pada masa Orde Baru, dengan memajukan pertanian menuju kedaulatan pangan di Indonesia.

Pelantikan dihadiri Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta yang juga Ketua BPO HKTI, Ketua DPD HKTI Riau Arsadianto Rachman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement