REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, progres perbaikan transportasi di Indonesia saat ini sudah maju. Namun, masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan transportasi massal yang terus tumbuh dan berkembang.
"Dulu kita kekurangan alat transportasi, dan sekarang kelebihan alat transportasi tapi yang kurang jalannya," ujar Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (26/1).
Perbaikan transportasi harus mengadopsi perkembangan teknologi, sehingga dapat memenuhi prinsip-prinsp transportasi yakni cepat, murah, nyaman, dan memiliki kapasitas tinggi. Menurut Jusuf Kalla, apabila prinsip-prinsip tersebut dapat terpenuhi maka dapat tercipta moda transportasi yang baik untuk melayani masyarakat agar perpindahan orang dan barang menjadi lebih cepat.
Perubahan dan perkembangan transportasi tidak lepas dari pertumbuhan pendapatan, serta tumbuhnya permintaan dari masyarakat. Jusuf Kalla mengatakan, kebutuhan untuk membangun infrastruktur tidak akan pernah berhenti. Bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat, pembangunan infrastruktur masih tetap menjadi concern pemerintah.
"Sama saja negara berkembang dan negara maju selalu pikirannya bagaimana kita ditingkatkan infrastruktur, karena semakin bertambahnya jumlah orang dan jumlah permintaan," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menambahkan, jumlah penduduk dan kebutuhan hidup yang terus bertambah membuat pemerintah harus terus menambah pembangunan infrastruktur dan memperbaiki angkutan umum masal. Menurutnya, pembangunan MRT merupakan langkah awal untuk menciptakan angkutan umum masal yang memadai bagi masyarakat.
Untuk wilayah Jakarta saja minimal harus memiliki MRT dengan panjang 100 km. Saat ini, panjang MRT masih 17 km dan LRT sekitar 25 km sehingga pekerjaan rumah pemerintah untuk menyediakan transportasi umum masal yang memadai masih sangat banyak.
Hal ini semestinya bisa dimanfaatkan bagi pelaku usaha untuk berbisnis. Jusuf Kalla mengatakan, kemunculan GoJek, Grab, dan Uber merupakan contoh bisnis kreatif serta dapat menjadi solusi kemacetan. Perkembangan transportasi tidak hanya terjadi di moda transportasi angkutan orang namun juga transportasi barang. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas industri berkembang akibat pendapatan yang juga meningkat.