Rabu 25 Jan 2017 19:28 WIB

NPL 2016 Naik, Suku Bunga Kredit Sulit Turun

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengadakan pertemuan tingkat tinggi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengadakan pertemuan tingkat tinggi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan naiknya rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) per November 2016 sebesar 3,1 persen membuat suku bunga kredit perbankan enggan turun. Padahal, sepanjang 2016, BI telah melakukan beberapa kali pelonggaran moneter dengan menurunkan suku bunga acuannya. BI 7 Days Reverse Repo Rate saat ini dipatok sebesar 4,75 persen atau turun sekitar 1,5 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, angka NPL per akhir tahun lalu lebih tinggi dibanding raihan di akhir 2015 yang hanya 2,4 persen. Kondisi ini, menurutnya, membuat perbankan menjadi menahan untuk menurunkan suku bunga kreditnya. Hasilnya, BI mencatat bahwa suku bunga kredit baru mengalami penurunan sebesar 0,6 sampai 0,7 persen di awal 2017 ini. 

"NPL itu dibandingkan akhir 2015 2,4 persen, jadi kalau naik ke 3,1 persen itu ada beberapa bank yang tingkat NPL-nya cukup tinggi. Itu biasanya agak sulit bank turunkan bunga," jelas Agus Bank Indonesia, Rabu (25/1). 

Agus menganalisis, penurunan suka bunga kredit perbankan bisa mulai terjadi pada tengah tahun 2017 ini. Adanya restrukrusisasi perbankan ia nilai bisa mendorong penurunan suku bunga kredit, sehingga pertumbuhan kredit bisa ikut naik. 

"Kami lihat nanti di pertengahan tahun saat restrukturisasi semakin efektif dan dan NPL terjaga maka suku bunga akan turun," kata Agus.

Bank Indonesia mencatat, suku bunga kredit untuk beberapa bank sudah menyentuh ke angka single digit atau kurang dari 10 persen. Agus berharap tren penurunan suku bunga kredit bisa terjadi dalam tahun ini.

"Suku bunga untuk beberapa bank untuk nasabah korporasi sudah ada yang di bawah 10 persen dan 10 persen, tapi kami harap tingkat kredit secara umum turun," jelas Agus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement