REPUBLIKA.CO.ID, OSLO — Sebuah bank Norwegia mulai menawarkan pelanggannya pinjaman halal yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank Storebrand Norwegia memberlakukan pinjaman bebas bunga untuk pembelian rumah.
Program ini menargetkan nasabah Muslim yang tidak akan menerima pinjaman berbasis bunga karena ajaran Islam melarang hal tersebut. "Kami ingin mengetahui apakah mungkin ada cara lain untuk memasuki pasar perumahan di tengah meningkatnya harga. Produk ini berpotensi menarik orang-orang muda, lulusan baru atau orang-orang yang tidak dapat menerima kredit perumahan yang memiliki bunga karena kekhawatiran agama," ujar Manajer Komunikasi Bank Storebrand, Erik Saettem, seperti dilansir laman sputniknews.com, Senin (23/1).
Menurut Erik, dalam satu minggu telah ada 300 orang yang menghubungi pihak bank untuk mengungkapkan minat dalam pinjaman tersebut. Ia menjelaskan, dalam praktiknya, sistem pinjaman syariah ini bisa lebih mahal daripada hipotek yang biasa.
Misalnya, kata dia, bank dapat membeli semua atau sebagian dari properti dan kemudian menyewakannya kepada pelanggan sampai pinjaman dan sewa dibayar secara penuh. “Aturan ini juga mensyaratkan risiko lebih tinggi untuk bank,” ujarnya.
Bank Storebrand adalah salah satu perusahaan jasa keuangan tertua di Norwegia. Pasar utama yang digarap bank ini adalah produk asuransi jiwa dan tabungan pensiun.
Seperti diketahui, hukum Islam melarang penerimaan bunga untuk pinjaman uang. Pada 2014, lembaga keuangan syariah mewakili satu persen dari total aset dunia.