Ahad 22 Jan 2017 06:59 WIB

DPR Nilai tak Perlu Khawatirkan Kebijakan Donald Trump, Ini Alasannya

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Donald Trump disumpah sebagai presiden ke45 AS
Foto: AP
Donald Trump disumpah sebagai presiden ke45 AS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengakui, berbagai kekhawatiran bermunculan seiring dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, terutama proyeksi-proyeksi kebijakan politik dan ekonomi AS di bawah kepemimpinannya.

Namun, menurutnya, sebagai bangsa yang berdaulat dan memiliki prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif serta menjunjung tinggi kedaulatan negara-negara lain, maka seharusnya Indonesia menghormati apapun yang menjadi kebijakan Trump. ''Di sisi lain, saya meyakini bahwa Trump tentu memiliki kearifan tersendiri dalam menentukan kebijakan-kebijakannya yang tentu saja tidak akan merugikan kondisi dan stabilitas pmerintahan dalam negerinya,'' kata Taufik, dalam siaran persnya, Sabtu (21/1).

Karena itu, kata dia, kekhawatiran-kekhawatiran yang ada selama tidak perlu dibesar-besarkan. Sebagaimana yang seringkali diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo dan pemerintah, fondasi perekonomian dalam negeri cukup kuat dalam menghadapi situasi global saat ini.

Kekhawatiran datang terkait kebijakan ekonomi Trump yang setiap saat akan menimbulkan gejolak global terkait pemangkasan pajak, kenaikan suku bunga, hingga proteksionisme perdagangan. Namun, Taufik mengatakan daya tarik ekonomi dalam negeri tetap menjadi alternatif bagi negara-negara lain. Selain itu, meski AS merupakan salah satu kiblat ekonomi dunia, kebijakan Trump tentu saja tidak serta-merta mempengaruhi ekonomi global dalam waktu dekat.

''Kita pun harus terus optimistis dalam memandang keberadaan Trump sebagai Presiden AS,'' ujarnya.

 

Taufik meyakini, hubungan Indonesia dengan AS akan lebih baik di masa yang akan datang. Apalagi, Trump bukanlah orang 'asing' bagi sebagian kalangan di dalam negeri. Sebagai seorang pengusaha, Trump banyak berinteraksi dengan pengusaha-pengusaha dalam negeri. Hal ini merupakan modal penting dalam rangka menjalin komunikasi yang baik, demi kepentingan politik dan ekonomi dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement