Sabtu 21 Jan 2017 06:43 WIB

Sumsel Ingin Jaringan Gas Kota Ada di 17 Kota dan Kabupaten

Rep: Maspril Aries/ Red: Hazliansyah
Plt Sekda Sumsel Joko Imam Sentosa meninjau langsung pemanfaatan jaringan gas kota oleh warga Prabumulih, Jumat (20/1). Usai peninjauan berfoto bersama dengan warga dan pekerja pembangunan jaringan gas kota di Prabumulih.
Foto: IST/Humas Pemprov Sumsel
Plt Sekda Sumsel Joko Imam Sentosa meninjau langsung pemanfaatan jaringan gas kota oleh warga Prabumulih, Jumat (20/1). Usai peninjauan berfoto bersama dengan warga dan pekerja pembangunan jaringan gas kota di Prabumulih.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) berkeinginan seluruh kota yang ada di 17 kabupaten dan kota di daerah ini bisa dialiri jaringan gas kota yang berasal dari gas bumi.

Keinginan tersebut disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumsel Joko Imam Sentosa saat audiensi dengan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Alimuddin Baso, Jumat (20/1) di Gedung Aula Diklat Pertamina EP Asset 2, Prabumulih.

Menurut Joko, pada audiensi yang dihadiri Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya dan Bupati Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Heri Amalindo, Pemerintah provinsi Sumsel apresiasi program jaringan gas kota yang merupakan program yang strategis mengingat di Sumsel sangat melimpah sumber daya alam gas dan minyak bumi. Bahkan Sumsel mensuplai gas ke berbagai negara dan daerah .

“Kalau bisa jaringan gas kota tidak hanya di Kota Prabumulih saja. Kalau bisa seluruh 17 kota kabupaten di Sumsel beralih ke gas bumi. Apalagi program ini juga menyongsong infrastruktur yang ada di Sumsel dalam memudahkan masyarakat guna menunjang kebutuhan sehari-hari,” kata Sekda Joko Imam Sentosa.

Joko Imam Sentosa menjelaskan, saat ini pertambangan sudah dikembalikan ke pemerintah provinsi. "Jadi rencana ini harus betul-betul ditingkatkan dan dikembangkan, kalau program ini sudah dikembangkan produktivitas akan meningkat. Sebagian hasil bumi yang merupakan sarana kebutuhan bisa dinikmati masyarakat Sumsel khususnya," kata dia.

Sementara itu menurut Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Alimuddin Baso, sebanyak 32.000 sambungan rumah tangga (SR) jaringan gas bumi di Prabumulih siap digunakan.

“Ini merupakan jaringan gas dengan jumlah terbesar di Indonesia. Pengaliran dimulai dari kelurahan Gunung Kemala, Kecamatan Prabumulih Barat dan akan berlanjut hingga 32.000 sambungan teraliri gas,” katanya.

Jaringan gas bumi untuk rumah tangga kota di Prabumulih dibangun dengan dana APBN 2016 senilai Rp 490 miliar. Pada 2017 target pemerintah menambah 53.000 hingga 59.000 ribu sambungan rumah tangga dengan anggaran sekitar Rp 1,4 triliun, termasuk di antaranya di Provinsi Sumatera Selatan yaitu di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

“Program jaringan gas ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh gas bumi bagi kebutuhan sehari-hari. Suplai gas kota tersebut continue 24 jam, bisa diakses kapan saja dengan mudah,” ujar Alimuddin.

Usai audiensi, Sekda Sumsel Joko Imam Sentosa meninjau langsung warga yang rumahnya telah beralih menggunakan gas bumi dan diteruskan meninjau langsung kesiapan SPBG yang dibangun melalui anggaran APBN di wilayah Cambai, Prabumulih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement