Ahad 22 Jan 2017 11:00 WIB

Olahan Home Industry Sehat dari Singkong

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Nidia Zuraya
Produk mi organik, Mie Ayo.
Foto: Rizma Riyandi/Republika
Produk mi organik, Mie Ayo.

REPUBLIKA.CO.ID, Awal mula pembuatan Mie Ayo dilatarbelakangi melimpahnya jumlah singkong di Gunungkidul.Gaya hidup sehat semakin banyak diterapkan oleh masyarakat. Salah satunya dengan memakan panganan tertentu. Bahkan banyak di antara masyarakat yang sengaja beralih mengonsumsi hasil pertanian organik, seperti buah-buahan, sayuran, dan beras.

Namun jangan salah, saat ini banyak juga olahan mi sehat yang beredar di pasaran. Peluang tersebut ditangkap oleh kelompok Wanita Tani Dusun Sumberjo, Ngawu, Playen, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Melalui ‘home industry’ P4S Putri 21, mereka membuat produk mi organik sehat yang diberi nama ‘Mie Ayo’.

Mi ini memiliki keunggulan tersendiri dari olahan mi sehat lainnya, yakni memiliki kandungan gluten yang rendah. Pasalnya ‘Mie Ayo’ terbuat dari tepung mocaf yang berasal dari singkong. Panganan kaya karbohidrat ini mempunyai kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan gandum dan beras.

Berdasarkan sebuah penelitian, singkong mengandung senyawa bioaktif α dan β-karoten, serta β-cryptozanth sebagai sumber vitamin A yang sangat baik. Selain itu, Ketua Kelompok Tani Sumberjo, Suti Rahayu, menuturkan singkong juga mengandung senyawa bioaktif flavanoid sebagai penghambat sel kanker dan penyempitan pembuluh darah.

Sementara tepung mocaf mempunyai efek prebiotik yang bisa membantu pertumbuhan mikroba baik di dalam saluran pencernaan. Sehingga sistem pencernaan menjadi lebih sehat. Sebab pembuatan tepung mocaf dilakukan melalui tahap fermentasi. “Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, Mie Ayo juga dibuat tanpa bahan pengawet, sehingga lebih aman dikonsumsi,” ujar Suti.

Ia menuturkan, awal mula pembuatan Mie Ayo dilatarbelakangi oleh melimpahnya jumlah singkong di Gunungkidul. Namun, karena singkong kurang bisa dioptimalkan dengan baik, nilai jualnya di pasaran menjadi rendah. Akibatnya, petani hanya memperoleh pendapatan yang sedikit dari hasil panen singkong di kebun mereka. 

“Karena kondisi itu, kami pun berusaha untuk menambah nilai jual singkong dengan diolah menjadi tepung mocaf, lalu menjadi Mie Ayo,” kata Suti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement