REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Memasuki awal musim rendeng 2016/2017, serapan pupuk urea bersubsidi mengalami peningkatan. Saat ini, stok pupuk urea bersubsidi produksi PT Pupuk Kujang Cikampek, hanya sampai memenuhi kebutuhan tiga pekan ke depan. Meski begitu, perusahaan BUMN ini memastikan jika stok pupuk cukup aman. Manajer Humas PT Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya Kurniawan, mengatakan, saat ini stok urea di gudang lini II (pabrik) dan gudang lini III (distributor) mencapai 62 ribu ton. Stok tersebut, mampu mencukupi kebutuhan petani untuk wilayah Jabar dan Banten. Khusus untuk Jabar, sejak awal tahun hingga sekarang keterserapan pupuknya mencapai 30 ribu ton.
"Penyerapannya sudah 52,02 persen dari ketentuan Pergub Jabar sebesar 58 ribu ton untuk Januari ini," ujar Ade, kepada Republika, Jumat (20/1).
Menurut Ade, meskipun stok pupuk hanya untuk mencukupi kebutuhan tiga pekan ke depan, namun petani tak perlu khawatir. Sebab, pupuk bersubsidi kondisinya sangat surplus. Bahkan, Kujang terus menggenjot produksi urea bersubsidi di kedua pabrik.
Untuk kapasitas produksi dari kedua pabrik ini, mencapai 3.500 ton per hari. Dengan kedua pabrik yang terus aktif ini, maka produksi pupuk urea bisa terjamin. Dengan begitu, petani tidak akan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi ini.
"Kita, turut mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan," ujar Ade.
Karenanya, selain menyediakan urea bersubsidi, pihaknya juga menyiapkan pupuk jenis lainnya yang dibutuhkan petani. Yaitu, NPK dengan jumlah stok mencapai 15 ribu ton. Serta pupuk organik, saat ini stoknya mencapai 7.429 ton.
Dengan surplusnya stok pupuk ini, lanjut Ade, maka petani bisa tanam padi tanpa rasa was-was. Sebab, kapanpun petani membutuhkan pupuk, barangnya sudah tersedia di distributor.
Khusus penyaluran urea di wilayah Karawang, Ade menyebutkan, sampai saat ini sudah mencapai 72,01 persen. Atau setara dengan 2.921 ton. Adapun, berdasarkan Pergub kebutukan Karawang ini mencapai 4.129 ton. Jadi, keterserapannya sudah sangat tinggi.
Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah 1, Desa Dayeuh Luhur, Kecamatan Tempuran, Ijam Sudjana mengakui, pupuk urea bersubsidi untuk petani di golongan air tiga cukup aman. Tidak ada kendala. Meskipun, jadwal pemupukan di wilayah ini puncaknya terjadi pada pertengahan Februari mendatang.
"Kalau urea, tidak ada masalah. Stoknya banyak," ujar Ijam.
Akan tetapi, saat ini yang sulit itu pupuk jenis SP 36 produksi Petrokimia Gresik. Akan tetapi, petani bisa menggantinya dengan phonska produksi Kujang. Jadi, petani di golongan air tiga tak kesulitan dalam mendapatkan pupuk selama tanam musim rendeng ini.