Kamis 19 Jan 2017 20:28 WIB

PT Pindad Perlu Kerja Sama Alih Teknologi dengan Tata Motors India

Rep: Amri Amrullah/ Red: Maman Sudiaman
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta
Foto: dok. istimewa
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta menilai perlu ada alih teknologi militer yang dilakukan melalui kerja sama antara PT Pindad dan Tata Motors India dalam memproduksi kendaraan perang jenis amfibi untuk TNI.

Kerja sama Pindad dengan produsen mobil asal India tersebut, menurutnya merupakan hal yang bagus mendorong peningkatan kapasitas Pindad, selaku BUMN yag mengkhususkan memproduksi peralatan dan kendaraan militer.

"Kendaraan amfibi yang dapat digunakan di darat dan di perairan cocok untuk diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan TNI mengamankan wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan,” jelas Sukamta dalam siaran persnya, Kamis (19/1).

Menurutnya, dalam beberapa aspek penguasaan teknologi militer, Indonesia masih tertinggal dari negara lain. India termasuk negara yang maju dari sisi teknologi militer. Sehingga, kerja sama ini harus dijadikan upaya alih teknologi militer. "Harus ada alih teknologi, untuk selanjutnya PT Pindad dapat mengembangkan teknologi kendaraan amfibi yang lebih canggih," jelasnya. 

Sukamta mengingatkan kembali pentingnya kemandirian industri pertahanan, sebagaimana dicita-citakan dalam UU 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Ia menyebut pada Pasal 3 UU tersebut dijelaskan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan Industri Pertahanan adalah mewujudkan kemandirian pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan.

Upaya kerja sama produksi kendaraan militer dengan perusahaan luar negeri harus dalam kerangka tersebut. "Jika industri militer mandiri, kita tidak perlu lagi khawatir dengan embargo militer negara lain sebagaimana Amerika Serikat pernah beberapa kali melakukan hal tersebut," terangnya. 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement