Rabu 18 Jan 2017 00:02 WIB

Tol Palindra Seksi 1 Dipastikan Beroperasi Mei 2017

Foto udara proyek pembangunan jalan tol Sumatra ruas Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I di Kecamatan Pemulutan, Kab Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Selasa (17/1).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto udara proyek pembangunan jalan tol Sumatra ruas Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I di Kecamatan Pemulutan, Kab Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Selasa (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pembangunan jalan tol Palembang-Inderalaya untuk ruas Palembang-Pemulutan sejauh tujuh kilometer diperkirakan siap beroperasi menjelang Lebaran 2017. Pengerjaan konstruksi telah selesai sebesar 70,30 persen per 13 Januari 2017.

General Manajer PT Hutama Karya (Persero), Moh Rizal Sutjipto di Palembang, Selasa, mengatakan, sesuai intruksi Presiden maka sedapat mungkin jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) dibuka untuk membantu kelancaran arus kendaraan penumpang mudik pada tahun ini.

Saat ini, untuk ruas jalan Palembang-Pemulutan telah memasuki tahap pengerasan, kemudian dilanjutkan pada pengaspalan dengan ketebalan 22 cm. Ruas jalan ini akan dipadatkan agar tidak mudah amblas, jika pun turun masih dapat ditolerasi yakni hanya setinggi 1-2 cm.

"Untuk ruas jalan Palembang-Pemulutan (seksi 1) dipastikan bisa beroperasi pada Mei 2017, selanjutnya ruas jalan Pemulutan hingga ke Desa Talang Pangeran Hilir (seksi 2) masih diupayakan. Jika seksi 2 ini juga bisa beropersi, artinya bonus karena hingga kini masih terganjal pembebasan lahan," kata Rizal di sela kunjungannya memantau progres pembangunan jalan tol.

Ruas jalan tol Palindra yang terdiri atas tiga seksi sejauh 21,93 kilometer ini hingga kini masih terganjal pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Dari tiga seksi itu, hanya seksi 1 yang sudah tuntas, sedangkan seksi 2 masih terganjal 50 bidang tanah, dan seksi 3 terganjal 12 bidang.

Hutama Karya sebagai BUMN yang dipercaya oleh pemerintah untuk mengerjakan proyek jalan tol Trans Sumatera sejauh 644 km ini terus mendorong agar pembebasan lahan segera dituntaskan, mengingat pemprov semula telah menjanjikan rampung pada Desember 2016.

Lantaran molor dari jadwal tersebut membuat pekerjaan kontruksi baru tercapai 41 persen dari seharusnya 66 persen per Januari 2017.

Bukan hanya itu saja, Hutama Karya juga menanggung pembengkakan biaya operasional yang tidak sedikit lantaran selisih progres 25 persen.

"Mengapa kami terus mendorong, bukan hanya persoalan perusahaan tapi karena ini juga berkaitan dengan Sumsel sebagai tuan rumah Asian Games XVIII tahun 2018," kata dia.

Pemerintah membangun jalan tol Trans Sumatera yang membentang dari Aceh hingga Lampung untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di Sumatera yang selama ini tertinggal dibandingkan Jawa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement