Rabu 18 Jan 2017 00:00 WIB

Imbal Hasil Obligasi Turun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Petugas mengamati pergerakan nilai obligasi di BRI Dealing Room, Jakarta, Rabu (18/6).
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas mengamati pergerakan nilai obligasi di BRI Dealing Room, Jakarta, Rabu (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) terus turun seiring dengan dominasi faktor positif domestik, seperti cadangan devisa naik, defisit fiskal rendah, surplus perdagangan tinggi serta BI yang lebih dovish terhadap prospek kebijakan moneter.

Analis Riset Samuel Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan, perbaikan fundamental sudah membawa premium SUN terhadap UST ke kisaran 510 basis poin (bps). "Hanya inflasi diperkirakan bisa memberikan efek negatif. Inflasi Januari 2017 diperkirakan naik ke kisaran 3,3 persen YoY,"ujar Rangga, Selasa (17/1).

Dari sisi global, imbal hasil terus naik, merespons kekhawatiran pelantikan Trump Jum’at mendatang. Namun, hingga saat ini belum tampak tekanan kenaikan yang tajam pada imbal hasil US Treasury. Bahkan setelah Bank Dunia dan IMF lebih optimistis terhadap prospek perekonomian AS.

Sebelum fokus ke inflasi pada awal Februari 2017, kata Rangga, perhatian akan tertuju pada lelang SUN hari ini serta RDG BI yang disimpulkan Kamis sore.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement