Senin 16 Jan 2017 16:31 WIB

24 Ribu Rumah Sudah Terpasang Jaringan Gas di Surabaya

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas dari PGN menjelaskan cara kerja gas meter jaringan rumah tangga kepada Ketua RT di Rusun Penjaringan Sari 3, Surabaya, Senin (16/1)
Foto: Binti Solikah/Republika
Petugas dari PGN menjelaskan cara kerja gas meter jaringan rumah tangga kepada Ketua RT di Rusun Penjaringan Sari 3, Surabaya, Senin (16/1)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 24 ribu rumah tangga di Surabaya, Jawa Timur telah terpasang pipa jaringan gas. Ribuan warga tersebut kini dapat memasak dengan hemat menggunakan gas bumi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakankan, pemerintah secara bertahap terus mendorong program konversi LPG ke gas bumi. Salah satunya dengan membangun jaringan gas bumi rumah tangga.

Setiap tahun, lanjutnya, pemerintah menggelontorkan dana APBN untuk menambah jaringan gas bumi di berbagai daerah. Salah satunya di Surabaya. Tahun 2017 pemerintah menargetkan akan menambah 53 ribu hingga 59 ribu sambungan gas rumah tangga.

"Kalau yang di Surabaya sekarang ada empat kelurahan yang 24 ribu rumah tangga itu sudah terpasang semua. Kami nanti meminta pimpinan, Pak Presiden atau Menteri ESDM yang meresmikan," kata Wiratmaja seusai acara penyaluran gas tahap awal di Rusun Penjaringan Sari 3, Surabaya, Senin (16/1).

Ia menjelaskan, pengaliran bertahap dilaksanakan mulai dari wilayah Surabaya Timur dengan pelaksanaan gas in sebanyak 99 sambungan di Rusun Penjaringan Sari 3 dan 25 titik di Pandugo 1 dan 2.

Total pipa yang dibangun untuk mengalirkan gas bumi ke 24 ribu rumah tangga di Surabaya mencapai lebih dari 196 kilometer yang tersebar di Surabaya Timur, Tengah dan Selatan. Dana pembangunan proyek sambungan gas rumah tangga ini dibiayai oleh APBN senilai Rp 221 miliar.

Menurutnya, pemanfaatan gas bumi melalui pembangunan jargas untuk rumah tangga, merupakan program Kementerian ESDM untuk menyediakan energi bersih, murah dan terjangkau bagi masyarakat.

"Kalau menggunakan jargas tekanannya jauh lebih rendah, lebih aman, harganya juga lebih murah dari LPG dan tidak perlu nenteng-nenteng. Pencet saja sudah nyala," ujarnya.

Pada 2015, Kementerian ESDM menugaskan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) untuk melakukan pembangunan dan pengoperasian sebanyak 24.000 sambungan gas rumah tangga di Surabaya ini berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No 4823.K/12/MEM/2015.

Selain di Surabaya, jaringan gas bumi yang dibangun pemerintah dan siap digunakan masyarakat juga ada di beberapa daerah lainnya salah satunya Batam dan Tarakan. Di Batam sudah mengalir gas bumi secara bertahap di 4.000 rumah.

Area Head PGN Surabaya, Misbachul Munir menambahkan, PGN mendapatkan penugasan dari pemerintah pada tahun 2015 untuk mengelola jaringan gas bumi ke 43.337 rumah tangga di 11 kabupaten/kota di Indonesia. PGN juga mendapatkan tugas dari pemerintah pada 2016 untuk membangun sambungan jaringan gas bumi untuk 49.000 rumah tangga, di Tarakan, Surabaya, dan Batam.

Tahun ini, pemerintah kembali menugaskan PGN untuk membangun dan mengoperasikan sebanyak 26 ribu sambungan gas rumah tangga, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan SUmber Daya Mineral (Kepmen) No 8086 K/12/MEM/2016. Penugasan 26 ribu sambungan tersebut tersebar di Bandar Lampung, Musi Banyuasin dan Mojokerto.

"Khusus di Jawa Timur, PGN saat ini telah menyalurkan ke lebih dari 26.699 pelanggan industri, rumah tangga, usaha komersil hingga UMKM. Dengan rincian, Surabaya dan Gresik sebanyak 19.334 pelanggan, Sidoarjo sebanyak 6.889 pelanggan, dan Pasuruan 476 pelanggan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement