Senin 16 Jan 2017 11:14 WIB

PT PP Target Pendapatan Naik 50 Persen pada 2017

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
PTPP
Foto: Istimewa
PTPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP (Persero) Tbk, berhasil melampaui target kontrak selama 2016 yang telah ditetapkan pada awal tahun. Pencapaian kontrak baru badan usaha milik negara (BUMN) ini sampai dengan akhir Desember 2016 mencapai Rp 32,6 triliun atau 105 persen dari target akhir tahun 2016.

Total order book yang berhasil diraih yaitu sebesar Rp 71,5 triliun sudah termasuk carry over tahun 2015 sebesar Rp 39 triliun. “Perseroan telah bekerja secara maksimal sehingga target-target kinerja perusahaan yang ditetapkan pada awal tahun dapat dicapai,“ kata Direktur Utama PT PP Tumiyana melalui siaran pers, Senin (16/1).

Pencapaian kontrak baru Perseroan tahun 2016 terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp 27,3 triliun dan entitas anak perusahaan sebesar Rp 5,3 triliun. Adapun kontrak baru yang disumbang oleh anak perusahaan Perseroan sampai dengan akhir Desember 2016, antara lain PT PP Properti Tbk sebesar Rp 2,4 triliun, PT PP Pracetak Rp 2,1 triliun dan PT PP Peralatan Rp 7389 miliar.

Tumiyana menuturkan,‎ selain berhasil melampaui target kontrak baru 2016, perseroan juga meyakini dapat melampaui target laba bersih yang telah dicanangkan di awal tahun 2016. Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru tahun 2017 dapat tumbuh lebih dari 20 persen dibandingkan target tahun 2016 yang berjumlah sekitar Rp 31 triliun.

Dengan target kontrak baru 2017 dan kontrak carry over, Perseroan menargetkan pendapatan tahun 2017 tumbuh lebih dari 50 persen dibandingkan dengan target tahun 2016 yang berkisar Rp 17-19 triliun. Dari target tersebut, Perseroan memiliki ekspektasi laba bersih komprehensif dapat tumbuh 40-50 persen pada 2017.

“Perseroan sangat optimistis dapat melampaui target kontrak baru tahun 2017 yang tumbuh lebih besar dari 20 persen. Hal itu didukung oleh program-program yang telah dicanangkan Pemerintah saat ini untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia,” ujar Tumiyana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement