Sabtu 14 Jan 2017 16:56 WIB

Kementan Siapkan Program Regenerasi Petani

Petani
Foto: antara
Petani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) pada 2017 menyiapkan Program Aksi Regenerasi Petani/SDM Pertanian. Kepala BPPSDMP Kementan, Pending Dadih Permana mengatakan, program tersebut dimaksudkan untuk mencari bibit-bibit petani muda yang mampu menguasai teknologi pertanian serta memiliki kompetensi di bidang informasi pertanian.

"Salah satu titik lemah pertanian kita adalah sulitnya mempertahankan kualitas produksi dan memasarkan produk-produk hingga ke luar negeri. Di sisi lain, lahan pertanian semakin berkurang, dan petani pun semakin berkurang," katanya, Sabtu (14/1).

Oleh karena itu, menurut dia, Gerakan Regenerasi Petani/SDM Pertanian tersebut akan dikerjakan dengan fokus agar progam aksi ini betul-betul dapat melahirkan petani muda yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, sehingga pertanian menjadi profesi bagi para petani.

Pending menegaskan, guna mempercepat penumbuhan petani muda, maka Badan PPSDMP mengambil langkah konkret agar semua unit kerja lingkup lembaga tersebut dapat bahu membahu menghasilkan petani muda yang mau bergerak/berusahatani mulai dari hulu hingga hilir.

Langkah konkret tersebut antara lain, khusus untuk Penyuluhan Pertanian, diminta setiap penyuluh dapat melahirkan minimal 5 orang petani muda yang dibimbing secara intensif di Balai Penyuluhan Pertanian.

Kemudian di bidang Pelatihan Pertanian dilakukan dengan kembali menghidupkan peluang-peluang kerja sama seperti magang, studi banding atau kegiatan lain yang mampu mendorong generasi muda peduli terhadap pertanian dan meningkat kompetensinya.

Sementara itu di bidang pendidikan pertanian, selain dukungan beasiswa terhadap peminat pendidikan pertanian, juga untuk diteruskan keberlanjutan Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian, serta mencari alternatif baru guna mendorong percepatan tumbuhnya generasi petani baru.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement