REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation akan menargetkan pertumbuhan penghimpunan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) secara berkelanjutan antara 20-30 persen. Peningkatan tersebut juga diikuti oleh perluasan kepada penerima manfaat melalui program-program yang menarik.
"Sejauh ini penyaluran manfaat yang paling besar ke bina pendidikan sebesar 30 persen," ujar Ketua Dewan Pengurus MAI Foundation Tedi Nurhikmat di Jakarta, Jumat (13/1).
Selain itu, MAI Foundation juga akan memperbesar program ekonomi dengan memberikan pendanaan, serta sarana ilmu pemasaran dan pendampingan. Sampai saat ini MAI Foundation sudah membina ratusan UMKM dengan membentuk sistem lembaga koperasi agar dapat berorganisasi dan berkelanjutan.
Pada 2016, MAI Foundation telah mencatatkan penghimpunan dana Ziswaf sebesar Rp 18,12 miliar atau meningkat sekitar 30 persen dari 2015. Sedangkan, penyaluran penerima manfaat Ziswaf pada 2016 mencapai Rp 19,72 miliar atau meningkat sekitar 60 persen dari 2015.
General Manager MAI Foundation Abdul Ghofur mengatakan, pada 2017 MAI Foundation akan mengembangkan digitalisasi melalui penguatan sosial media dan website. Pengembangan tersebut di antaranya untuk memantau tahapan proses masuknya proposal, sehingga para penerima manfaat dapat dengan mudah mendeteksi prosesnya.
Saat ini, MAI Foundation sudah memberikan laporan secara transparan kepada para donatur atau penyalur Ziswaf. "Tahun ini kami fokus ke pengembagan digital, sedangkan platform digitalnya sedang dieksekusi," kata Abdul.