Sabtu 14 Jan 2017 03:03 WIB

Angka Kemiskinan Kota Tasik Tahun Lalu Diprediksi Turun

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Budi Raharjo
Potret kemiskinan
Foto: pandega/republika
Potret kemiskinan

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tasikmalaya memprediksi angka kemiskinan tahun 2016 cenderung mengalami penurunan. Meski begitu, pihak BPS belum bisa menyebut datanya secara resmi karena menunggu rilis resmi dari BPS pusat dan tingkat Provinsi Jawa Barat terlebih dahulu.

Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kota Tasikmalaya Adih Kusnadi menerangkan tren penurunan kemiskinan memang terjadi di era pejawat Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman. Kata dia, angka kemiskinan pada tahun 2012 sebesar 18,92 persen. Tetapi kemudian tahun 2013 angka kemiskinan mengalami penurunan hingga mencapai 17,19 persen. Selanjutnya pada tahun 2014 angka kemiskinan turun menjadi 15,95 persen.

"Namun tahun 2015 angkta kemiskina meningkat jadi 16,28 persen, Tetapi harus dipahami juga, kenaikan angka kemiskinan pada tahun 2015 itu terjadi di semua daerah bukan hanya Kota Tasikmalaya saja," katanya pada wartawan.

Ia mengatakan kenaikan angka kemiskinan kala itu lantaran kenaikan harga BBM dan faktor lainnya yang mempengaruhi ekonomi nasional. Tetapi khusus pada tahun 2016, menurutnya angka kemiskinan akan mengalami penurunan.

"Saya pastikan jika tahun 2016 mengalami penurunan kembali meskipun memang turunnya juga relatif sedikit," ujarnya.

Diketahui, dari indikator kemiskinan BPS, warga dinyatakan berada dibawah garis kemiskinan jika satu orang berpenghasilan dibawah 367.637 rupiah perbulann. Dengan demikian, kalau dalam satu keluarga terdapat empat orang maka penghasilan keluarga harus berada di angka empat kali lipat dari Rp367.637 atau sebesar Rp1.470.548 per bulannya.

Berdasarkan indikator tersebut, ia menilai warga Kota Tasik yang tak mampu mencapainya mayoritas berada di wilayah Tamansari, Kawalu dan Cipedes. Sebagai upaya pengentasan kemiskinan, ia menawarkan solusi berupa pembangunan mental masyarakat agar mandiri dan mau terlepas dari lingkaran kemiskinan. Sebab, selama ini upaya pemerintah dengan pemberian bantuan justru malah membuat mental masyarakat lemah karena akan selalu minta dibantu.

"Kami memotret untuk pengentasan kemiskinan itu solusinya dalam pembangunan harus mampu menumbuhkan ekonomi baru di masyarakat secara lahiriahnya. Kemudian sisi mentalnya juga harus dibangun, mereka jangan sampai justru nyaman berada pada garis kemiskinan karena banyak mendapatkan bantuan," jelasnya.

Di sisi lain, pejawat sekaligus Calon Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan berbagai upaya program pengentasan kemiskinan sudah dilakukan di berbagai dinas dan intansi di masa pemerintahannya. Salah satu upayanya pembentukan tim pengentasan kemiskinan yang diketuai Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dede Sudrajat yang kini mencalonkan diri sebagai Wali Kota.

"Banyak program yang memang semua berada pada perencanaan di Bapeda, termasuk perbaikan infrastruktur jalan juga bertujuan membuka akses perekonomian masyarakat di pelosok," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement