REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kebijakan subsidi listrik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu telah tepat sasaran dilakukan. Hal ini disampaikannya saat membuka rapat terbatas integrasi penyaluran subsidi energi dengan program kartu keluarga sejahtera di kantor Presiden, Jakarta.
Kebijakan subsidi energi bagi masyarakat tidak mampu ini, Jokowi mengatakan merupakan fokus pemerintah. Pada 2017, pemerintah telah mengalokasikan anggaran subsidi BBM dan gas elpiji tiga kilogram sebesar Rp 32,3 triliun serta subsidi listrik sebesar Rp 45 triliun.
“Namun saya ingin menekankan bahwa subsidi listrik yang ditujukan untuk masyarakat tidak mampu tepat sasaran. Artinya benar-benar untuk masyarakat tidak mampu,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas integrasi penyaluran subsidi energi dengan program kartu keluarga sejahtera (KKS) di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/1).
Kendati demikian, pemerintah akan terus melakukan evaluasi agar kebijakan ini lebih tepat sasaran. Sebab, masih ada masyarakat penerima subsidi listrik golongan 900 VA yang bukan merupakan masyarakat yang kurang mampu.
“Selama ini, misalnya, penerima subsidi listrik 900 VA ternyata tidak betul-betul diterima oleh rumah tangga yang tidak mampu. Sehingga bertahap kita harus lakukan penajaman sasaran kembali sehingga subsidi listrik tepat sasaran dan diterima oleh memang masyarakat tidak mampu yang membutuhkan,” jelas dia.
Selain subsidi listrik yang masih diterima oleh masyarakat mampu, Jokowi juga menerima informasi lebih dari 65 persen subsidi energi dalam bentuk gas elpiji tiga kilogram dimanfaatkan oleh rumah tangga yang tak layak menerima. Sebab itu, Jokowi meminta agar penyaluran subsidi energi dapat diintegrasikan secara terpadu dengan program penanggulangan kemiskinan, terutama program kartu keluarga sejahtera (KKS) yang telah berjalan. Sehingga diharapkan kebijakan pemberian subsidi ini dapat lebih tepat sasaran dan terarah.
”Saya minta penyaluran subsidi energi ini bisa diintegrasikan terpadu dengan program penanggulangan kemiskinan terutama program KKS yang sudah berjalan. Supaya lebih terarah, tepat sasaran dan diterima rakyat miskin, usaha kecil mikro yang memang berhak menerima subsidi,” kata Jokowi.