Rabu 11 Jan 2017 21:12 WIB

Dinas Koperasi Surabaya Fokus Hidupkan Sentra Kuliner

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Taman Bungkul Surabaya, salah satu kawasan yang jadi tempat pengembangan sentra kuliner di Surabaya
Foto: eastjava.com
Taman Bungkul Surabaya, salah satu kawasan yang jadi tempat pengembangan sentra kuliner di Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tahun ini akan fokus menghidupkan beberapa sentra kuliner yang telah dibangun. Selama ini, Pemkot kerap mendapat stigma rajin membangun sentra wisata kuliner tetapi kurang pandai menghidupkan sentra yang dibangun.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya, Eko Haryanto mengatakan, tahun ini, dinasnya akan fokus pada upaya menghidupkan beberapa sentra wisata kuliner yang telah dibangun Pemkot Surabaya dengan mengevaluasi sentra kuliner yang ada. Dinas Koperasi tidak akan fokus pada pembangunan sarana dan prasarana sentra PKL/kuliner baru.  

"Kami akan mencoba melihat kelemahan-kelemahan dari sentra-sentra kuliner ini lalu mencoba untuk memberdayakan mereka," kata Eko Haryanto dalam konferensi pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Rabu (11/1).

Eko menyebutkan, saat ini terdapat 40 sentra kuliner di Surabaya. Nantinya, Dinas Koperasi akan berkeliling melihat langsung sentra kuliner tersebut. Hasil evaluasi setelah mendatangi beberapa sentra kuliner akan dibagi menjadi tiga, yakni sentra kuliner yang masih sepi, sentra kuliner yang ramai tetapi kurang bagus manajemennya, dan sentra kuliner yang benar-benar ramai.

Di sisi lain, ada pedagang yang sebelumnya sudah punya segmen pembeli namun malah sepi pembeli saat dipindah ke gedung sentra kuliner yang lebih layak. "Itu yang coba kami urai masalahnya. Kami akan berkeliling ke semua sentra kuliner untuk mengetahui penyebabnya kenapa kok tidak ramai. Kami akan coba cari solusinya. Intinya perlu ada sentuhan pemerintah di situ," imbuh Eko.

Menurut Eko, upaya menghidupkan sentra kuliner di Surabaya dilakukan melalui tiga langkah. Di antaranya, manajemen produksi, manajemen keuangan dan manajemen pengelolaan. Oleh sebab itu, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya akan lebih memperhatikan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan produksi serta manajemen pengelolaan.

"SDM akan kami latih. Termasuk manajemen keuangan akan kami tata. Selama ini mereka cenderung uang kelompok dan pribadi itu bercampur sehingga perlu ada tata kelola keuangan yang standar," ungkap Eko.

Di samping itu, Dinas Koperasi juga akan fokus menata tampilan sentra kuliner menjadi lebih bagus dan bersih, makanan yang dijual menarik, dan rasa makanan unik. Pemkot juga akan membangun brand agar di setiap sentra PKL punya keunikan dan keunggulan. Misalnya di sentra kuliner Taman Bungkul yang terkenal dengan menu rawon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement