Rabu 11 Jan 2017 20:49 WIB

Konawe Selatan Ditetapkan Sebagai Bibit Sumber Sapi Pedet Bali

Rep: Lintar Satria/ Red: Andi Nur Aminah
Sapi Bali, tak kalah dengan sapi impor.
Foto: iral-pena.blogspot.com
Sapi Bali, tak kalah dengan sapi impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Konawe Selatan ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit sapi bali. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) nomor 803 tahun 2016. Beleid tersebut diresmikan saat Amran membuka acara Panen Pedet hasil inseminasi buatan (IB) sebanyak 627 ekor di daerah Konawe Selatan.

“Alhamdulilah hari ini kami tetapkan Konawe Selatan sebagai wilayah pusat pembibitan sapi baru. Kedepannya bagaimana kualitasnya menjadi lebih baik. Ini yang kita kejar,” kata Amran saat melakukan kunjungan kerja di Desa Wunduwatu, Kecamatan Andolo, Konawe Selatan, Rabu (11/1).

Sampai saat ini Menteri Pertanian sudah menetapkan 15 wilayah sumber bibit yang berada di 14 kabupaten di Indonesia, di mana terdapat empat wilayah sumber bibit sapi Bali. Yaitu Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Barru, Kabupaten Kelungkung, Kabupaten Barito Koala.

Amran mengatakan yang harus dikejar saat ini ialah peningkatan kualitas. Di Konawe Selatan, Amran mengatakan tidak hanya sapi pedet bali, tapi juga sapi brahman, ongkol, dan lomosin. "Kemudian yang lain kami kembangkan. Ide brahman, ongkol dan limosin. Karena tahun lalu sudah berhasil kurang lebih 1,4 juta ekor," katanya.

Amran mengatakan jika pengembangan ini berhasil maka dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena bila kualitas sapi-sapi tersebut dapat sebaik sapi wagyu maka harganya pun tinggi.

"Jika kualitasnya sama dengan wagyu itu maka kesejahteraan untuk rakyat. Karena harga tiga sampai lima potong di hotel-hotel satu juta setengah, kalau dikalkulasi bisa satu dua miliar per sapi, tapi lagi-lagi harus kualitasnya ditingkatkan," tambahnya.

Tujuan adanya pewilayahan sumber bibit antara lain untuk membentuk wilayah atau daerah pemurnian ternak asli Indonesia, Amran mengatakan sehingga ternak lokal Indonesia dapat lestari. Juga mewujudkan dan menjamin ketersediaan bibit ternak baik secara jumlah maupun mutu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement