Rabu 11 Jan 2017 13:49 WIB

Aset Unilever Melonjak 110 Kali Lipat Sejak IPO di BEI

Red: Nur Aini
Produk Unilever (ilustrasi)
Foto: the-ratti-report.com
Produk Unilever (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengatakan aset perseroannya tumbuh hingga 110 kali lipat dalam kurun waktu 35 tahun atau sejak mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Aset perseroan tumbuh lebih dari 110 kali lipat dari Rp 140,4 miliar pada awal 1982 menjadi Rp 16,8 triliun pada kuartal ketiga 2016," papar Presiden Direktur Unilever Indonesia Tbk, Hermant Bakshi saat peringatan 35 tahun saham UNVR tercatat di BEI, di Jakarta, Rabu (11/1).

Selama 35 tahun itu, kata dia, kinerja saham perseroan juga terus mengalami kenaikan, yakni naik lebih dari 1.570 kali dibandingkan saat penawaran umum perdana saham (IPO). "Jika seorang investor membeli 1.000 lembar saham pada saat IPO seharga Rp 3.175 per lembar, saat ini nilai investasinya bernilai hampir Rp 5 miliar, " ujarnya. Dalam tiga bulan terakhir, kata dia, rata-rata dua juta saham Unilever Indonesia diperdagangkan setiap hari.

Hermant Bakshi juga menyampaikan bahwa sejak 1982 omzet perseroan telah meningkat 229 kali dari Rp 159 miliar menjadi Rp 36,5 triliun pada tahun 2015. Sementara imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas (return on equity/ROE) meningkat dari 34 persen menjadi 122 persen. "Salah satu kunci keberhasilan bisnis perseroan juga dipacu oleh komitmen dengan penerapan bisnis model pertumbuhan yang konsisten, menguntungkan, kompetitif, serta bertanggung jawab dan berkelanjutan," ujarnya.

Pada tahun ini, Hermant Bakshi mengatakan bahwa Unilever Indonesia Tbk mengalokasikan dana belanja modal sebesar 115 juta euro atau sekitar Rp 1,6 triliun (kurs Rp 14 ribu) pada tahun ini dalam rangka mengembangkan bisnis. "Perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi baik di pabrik yang sudah ada maupun yang baru," katanya. Sementara itu, harga saham Unilever Indonesia Tbk dengan kode perdagangan efek UNVR pada sesi I (Rabu, 11/1) ini berada di level Rp 40 ribu per lembar saham.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement