REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (10/1), dibuka menguat 0,25 persen di kisaran Rp 13.329 per dolar AS. Laju rupiah terus mengalami penguatan hingga Rp 13.307 per dolar AS pada pukul 09.30 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan kemarin rupiah ditutup menguat di Rp 13.362 per dolar AS. Adapun rentang gerak rupiah hari ini berada di kisaran Rp 13.303 - 13.337 per dolar AS.
Analis Riset Samuel Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan, dari faktor eksternal, penguatan kurs rupiah disebabkan oleh dollar index yang kembali terkoreksi, sementara ekonomi domestik stabil. "Dollar index kembali terkoreksi bersamaan dengan turunnya imbal hasil surat berharga AS. Pesimisme terhadap dolar AS hadir menjelang inagurasi Trump pada 20 Jan17 mendatang," ujar Rangga, Selasa (10/11).
Di sisi lain harga minyak turun merespon kenaikan data pasokan minyak mentah. Fokus tertuju pada data inflasi Cina pada pagi ini yang diperkirakan turun. Rangga menuturkan, rupiah stabil pada perdagangan Senin (9/1) kemarin di tengah penguatan dolar AS di pasar Asia, menandakan semakin mendominasinya sentimen positif.
Selain inflasi Januari 2017 yang diperkirakan naik, fokus masih tertuju dengan prospek keseimbangan fiskal di 2017 yang jika realisasi pendapatan tidak tercapai, prospek pertumbuhan ekonomi bisa terancam. Tax amnesty periode III ditunggu perkembangannya.
"Naiknya cadangan devisa Desember 2016 akan menambah faktor positif untuk rupiah ke depan," katanya.