REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/1) dibuka naik sebesar 3,85 poin seiring dengan harapan terhadap fundamental ekonomi domestik yang membaik. IHSG BEI dibuka naik 3,85 poin atau 0,07 persen menjadi 5.350,88 poin. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,19 poin menjadi 901,22 poin.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan dengan pertimbangan sentimen dalam negeri atas kinerja ekonomi yang membaik di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum menentu, IHSG masih berpotensi menguat. "Fundamental makro ekonomi tahun 2016 secara keseluruhan menunjukkan perbaikan. Cadangan devisa diperkirakan mengalami peningkatan dari posisi akhir November 2016 lalu. Beberapa faktor yang mendorong kenaikan, yakni surplus neraca perdagangan, hasil penerbitan global bond, serta nilai tukar rupiah yang stabil," katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen dari Bank Indonesia yang akan mengoptimalkan bauran kebijakan untuk melonggarkan likuiditas, kebijakan makroprudensial dan juga dorongan dari sistem pembayaran, seperti elektronifikasi bantuan sosial turut menjadi sentimen positif bagi pasar modal. "Sentimen dari dalam negeri itu akan menjadi katalis positif bagi IHSG," katanya.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Bima Setiaji menambahkan bahwa data persediaan minyak di AS yang menurun serta kesepakan Organisasi Negara Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) untuk menurunkan produksi akan membuat harga minyak kembali meningkat. "Kondisi itu akan menjadi katalis positif bagi saham-saham sektor tambang dan batu bara," kata dia.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 16,85 poin (0,07 persen) ke level 22.519,86, indeks Nikkei turun 66,36 poin (0,34 persen) ke level 19.454,33, dan Straits Times menguat 10,21 poin (0,34 persen) posisi 2.972,44.