Jumat 06 Jan 2017 15:43 WIB

Kementan Siapkan Sistem Clustering Pertanian di Setiap Daerah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Petani panen kedelai
Petani panen kedelai

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan menindaklanjuti permintaan Presiden Joko Widodo untuk melakukan  sistem clustering komoditas pertanian. "Itu benar karena cluster untuk skala ekonomi," katanya kepada Republika, Jumat (6/1).

Ia menambahkan, komoditas unggul di pulau Jawa terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah padi sementara untuk Kabupaten Dompu di Sumbawa sangat cocok untuk mengembangkan produksi jagung.

Menanggapi hal tersebut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Muhammad Syakir mengatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan terkait komoditas unggul di setiap wilayah Indonesia. Prinsip clustering tersebut ada yang mayor dan minor. 

Ia mencontohkan Kabupaten Dompu yang menjadikan jagung sebagai komoditas mayornya. Bukan berarti di sana tidak terdapat komoditas pertanian lainnya. Tanaman jagung menjadi komoditas unggul di Dompu karena didukung secara ekosistem dan tradisional sosial. "Masyarakat sana sudah terbiasa menanam jagung, jadi Dompu memiliki daya saing untuk jagung," katanya.

Komoditas itu lah yang menguntungkan untuk masyarakat Dompu sementara tanaman lain kurang optimal karena kurangnya daya dukung. Ia melanjutkan, untuk clustering pertanian perlu memperhatikan beberapa aspek seperti kesesuaian dengan ekosistem dan daya saing.

Daya saing yang pertama adalah daya saing karena kultivitas dan efisiensinya. Daya saing kedua, clustering berdasarkan aksesbilitas terhadap pasar.

"Jadi, pada prinsipnya bagaimana mengembangkan komoditi pertanian memiliki daya saing sehingga kalau itu untuk ekspor, memiliki daya saing untuk ekspor, untuk dalam negeri mencukupi untuk dalam negeri," katanya. Dengan cara tersebut nantinya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani tanah air.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement