Jumat 06 Jan 2017 14:52 WIB

PLN Yakin Bisa Kejar Target 35 Ribu Megawatt

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nidia Zuraya
Logo PLN
Foto: pln.co.id
Logo PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) optimistis dapat menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) pada 2019. Sebelumnya Presiden Joko Widodo usai sidang paripurna keempat Dewan Energi Nasional (DEN) meminta target yang masuk dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) tersebut tetap dikejar. 

"Kita sebenarnya optimistis bisa capai 35 ribu MW, meskipun tidak selesai paling 30 ribuan MW," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka kepada Republika, Jumat (6/1).

Mengenai  target realistis yang berada pada kisaran 19 ribuan mw hingga 22 ribu mw, menurutnya hal tersebut merupakan standar minimum. Sementara dalam perkembangan, PLN kata dia, masih dalam jalur yang tepat.

"Masih on the right track, karena tidak ada persoalan yang memberatkan. Misalnya pembebasan tanah, kita sudah ada UU Nomor 2 Tahun 2016, Keppres Nomor 4 Tahun 2016, yaitu, Perpres mengenai percepatan infrastruktur kelistrikan. Kalau ada masyarakat yang ngga mau jual, kita tinggal titipkan di pengadilan," tutur Made menjelaskan.

Secara teknis, kata Made, progres dari proyek ini tidak bisa diukur dari jumlah megawatt yang sudah diselesaikan. Menurutnya, setiap pembangkit listrik memiliki estimasi waktu berbeda-beda. 

"Ada PLTU paling cepat 3 tahun, PLTA 4 Tahun. Kalau kita mengukur progres, jangan mengukur MW yang sudah selesai, tapi ukur rupiah yang telah dikeluarkan," ujarnya.

Ia menerangkan untuk proyek ini, sebanyak 25 ribu MW dibiayai oleh swasta. Sisanya 10 ribu MW ditanggung PLN. Ia mengatakan hingga awal 2017 penyerapan dananya berada pada kisaran 43 persen sampai 45 persen. 

Ia melanjutkan PLN juga memiliki tugas membangun transmisi di seluruh Tanah Air. "Kurang lebih sudah 50 persenan terbangun hingga awal 2017," ujar Made.

Ia menerangkan, tugas lain PLN membangun 46 ribu sirkuit jaringan kabel. Kemudian gardu induk sebanyak 16 ribuan. "Kalau gardu induk sekitar 30 persenan," ujar Made memaparkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement