Rabu 04 Jan 2017 03:15 WIB

Airbnb Merugi Akibat Kebijakan Baru Sewa Properti London

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Situs Airbnb
Foto: mashable
Situs Airbnb

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Airbnb diprediksi merugi jutaan euro di London pada tahun ini akibat aturan di Inggris yang membatasi tingkat penyewaan kamar hanya 90 malam per tahun.

Dari data mesin pencarian AllTheRooms, hampir setengah pesanan kamar di Airbnb terancam aturan batasan penyewaan properti maksimal 90 hari dalam setahun. Analisis AllTheRooms menyatakan beberapa pesanan akhirnya berpindah ke properti lain. Mereka memprediksi pemesanan sewa properti temporal di London akan turun sekitar 30 persen, demikian dilansir The Independent, Selasa (3/1).

AllTheRooms memprediksi reservasi sewa properti di London akan naik dari 600 juta dolar AS pada 2016 menjadi 812 juta dolar AS pada 2017. Bila tanpa aturan batas waktu sewa 90 hari per tahun, angkanya diprediksi menyentuh 1,24 miliar dolar AS pada 2017.

Airbnb mengambil komisi 13 persen dari penyewaan properti yang dilakukan menggunakan jasa mereka. Dengan penerapan aturan batas waktu penyewaan properti, Airbnb bisa merugi setidaknya 100 juta dolar AS pada 2017 ini.

Juru bicara Airbnb mengatakan ketersediaan kamar di London tidak jadi masalah. Airbnb yakin ada banyak aneka pilihan properti lain bagi para calon penyewa. Batasan sewa properti 90 hari per tahun secara teknis terkesan dipaksakan. Namun, platform sewa properti mengatakan para pemilik properti tetap harus memenuhi aturan itu.

Aturan ini juga diprediksi akan memengaruhi ribuan kamar yang saat ini tengah disewakan untuk jangka pendek di London. Sebab, banyak kamar-kamar di area wisata yang menyewakan lebih dari 90 hari per tahunnya.

Platform penyewaan properti seperti Airbnb sudah banyak menikmati era kemudahaan dan bebas pajak di Inggris. Sementara hotel dikenai pajak tinggi. Otoritas lokal di Barcelona bahkan pernah mendenda Airbnb sebesar 600 ribu euro karena menawarkan sewa properti tanpa izin pada Desember 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement