Selasa 03 Jan 2017 19:19 WIB

Bebas Visa Tingkatkan Pertumbuhan Wisman

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Winda Destiana Putri
Visa
Foto: ABCNews
Visa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring bebas visa yang bakal dikaji ulang pemerintah, tampaknya hingga Oktober ini kebijakan tersebut telah menaikkan rata-rata pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 18,61 persen. Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana.

Ia menjelaskan, pertumbuhan wisman asal Mesir yang merupakan salah satu negara di benua Afrika mengalami peningkatan. Pada periode Oktober 2014-Agustus 2015 dibandingkan saat diberlakukan bebas visa pada Oktober 2015-Agustus 2016 tumbuh sebesar 51,45 persen persen.

Untuk negara lainnya juga mengalami peningkatan pertumbuhan. Berdasarkan data yang diberikan kepada Republika, Selasa (3/1), Mesir merupakan negara yang mengalami pertumbuhan paling besar.

Bahrain 42,57 persen (periode Oktober-Agustus 2016)

Mesir 51,45 persen (periode Oktober-Agustus 2016)

Arab Saudi 23,44 persen (periode Februari-Agustus 2016)

India 29,19 persen (periode Januari-Agustus 2016)

Australia 24,21 persen (periode April-Agustus 2016)

Inggris 24,89 persen (periode April-Agustus 2016)

Prancis 23,22 persen (periode April-Agustus 2016)

Jerman 21 persen (periode Desember2015-Agustus 2016)

Belanda 15,31 persen (periode Desember2015-Agustus 2016)

Rusia 13,9 persen (periode Desember2015-Agustus 2016)

Amerika 16,02 persen (periode Desember2015-Agustus 2016)

Cina 20,12 persen (periode Desember2015-Agustus 2016)

Jepang 3,63 persen (periode September 2015-Agustus 2016)

Korea Selatan 3,48 persen (periode September 2015-Agustus 2016)

"Sementara pertumbuhan pasar lainnya 27,40 persen," ujar dia.

Terkait kebijakan bebas visa, Pitana menegaskan tidak ada pengaruh dengan meningkatnya penyalahgunaan oleh wisman tersebut. Ia mencontohkan, Pakistan yang bukan merupakan negara bebas visa, namun banyak wisman asal negara tersebut yang melakukan pelanggaran keimigrasian di Indonesia.

"Wisman dari negara bebas visa punya paspor, yang tidak dari negara bebas visa, punya paspor. Paspor mereka diperiksa nggak?" katanya. Itu artinya, kata dia pengawasan dan keamanan bukan hanya dilakukan terhadap wisman asal negara bebas visa saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement