REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia juga memerlukan peran industri pasar modal.
"Semua memahami pentingnya pasar modal dan peranannya terhadap perekonomian Indonesia. Kami semua paham untuk membangun perekonomian agar memiliki pemerataan yang dapat dinikmati masyarakat butuh investasi di berbagai bidang, Bursa dapat menjembatani itu," ujar Menkeu dalam sambutan pembukaan IHSG BEI pada awal tahun 2017 di Jakarta, Selasa (3/1).
Menurut dia, pasar modal dapat menjembatani dan memfasilitasi masyarakat akan kebutuhan investasi, di sisi lain juga memberi kesempatan bagi pengusaha yang membutuhkan dana untuk ekspansi. Maka itu, ia mengharapkan jumlah perusahaan atau emiten di Bursa dapat terus bertambah karena hal itu dapat mewakili aspirasi masyarakat Indonesia. Emiten dengan tata kelola dan kinerja yang baik juga akan menguntungkan masyarakat.
"Saya sangat harapkan kepada pelaku pasar modal untuk memperbaiki kinerja bukan hanya sisi kapitalisasi pasar, namun juga jumlah perusahaan yang bisa masuk bursa. Terdapat 16 emiten baru pada 2016, terendah dalam 7 tahun terakhir," katanya.
Ia mengatakan bahwa pasar modal perlu melakukan refleksi, karena kalau kapitalisasi pasar tumbuh tidak diikuti dengan pertumbuhan jumlah perusahaan maka itu bukan indikator yang sehat dan membanggakan. Sri Mulyani juga mengharapkan agar seluruh pelaku pasar modal baik emiten, self regulatory organization (SRO) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bersama-sama mengupayakan untuk meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap pasar modal.
"Pasar modal bisa menjadi wahana demokratisasi perekonomian Indonesia, maka itu perlu melakukan policy menciptakan dorongan agar masuk bursa merupakan sesuatu yang mudah dan bukan sesuatu yang eksklusif, ini membutuhkan kerja keras semua," katanya.
Pemerintah, lanjut dia, juga akan terus melakukan berbagai upaya dalam rangka mendukung pasar modal salah satunya dari sisi kebijakan ekonomi sehingga pelaku pasar modal dan perusahaan semakin maju dan berkontribusi kepada pembangunan nasional.
Dalam kesempatan itu, Menkeu mengapresiasi kinerja indeks harga harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu yang mencatatkan hasil terbaik di kawasan Asia Pasifik dengan mencatatkan pertumbuhan 15,32 persen pada 2016 lalu. "Saya senang IHSG menjadi 'the best second' di kawasan Asia Pasifik dengan mencatatkan pertumbuhan 15,32 persen. Itu lebih tinggi dari pertumbuhan kredit atau ekonomi secara umum," katanya.
Ia menambahkan bahwa dalam rangka memicu ekonomi domestik pemerintah mencoba untuk meningkatkan peran investasi agar tidak hanya bergantung pada konsumsi ataupun belanja pemerintah maka peran investasi menjadi cukup penting. "Pemerintah akan terus memperbaiki kebijakan sistem investasi apakah berasal dari 14 paket kebijakan atau investasi di bidang infrastruktur atau simplikasi debirokratisasi berbagai kebijakan untuk memacu interkoneksi konektifitas antar daerah di Indonesia. Karena potensi di berbagai daerah masih bisa ditingkatkan," ujar Sri Mulyani.