REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Perseroan Terbatas Pupuk Sriwidjaja Palembang menargetkan penyaluran pupuk urea sektor pangan sepanjang 2017 mencapai 1,3 juta ton dan NPK 80 ribu ton. Untuk mencapai target penyaluran pupuk tersebut, sekarang ini secara bertahap mulai disiapkan stok pupuk urea dan NPK di lini tiga atau tingkat sentra produksi pertanian kabupaten di sembilan provinsi rayon pemasaran.
Menurut Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Mulyono Prawiro, di Palembang, Selasa (3/1), pihaknya berupaya terus menyediakan stok pupuk dalam jumlah cukup di sembilan provinsi yang menjadi wilayah kerja PT Pusri meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Melihat kondisi stok di lini tiga saat ini, kebutuhan pupuk petani di seluruh provinsi rayon tersebut optimistis bisa dipenuhi sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani, katanya.
Dia menjelaskan bahwa petani tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan pupuk pada musim tanam sepanjang 2017 ini, karena kegiatan produksi dan distribusi pupuk hingga saat ini tidak ada masalah. Kegiatan produksi keempat pabrik PT Pusri di Palembang saat ini berjalan dengan normal, bahkan dinilainya lebih baik karena didukung adanya satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik Pusri II-B.
Menurutnya, keberadaan pabrik baru hasil revitalisasi pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974 itu, sangat mendukung kegiatan produksi pupuk urea. Hal itu baik untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi petani maupun pupuk untuk perkebunan swasta atau komersial.