Senin 02 Jan 2017 07:49 WIB

Ini Kinerja Sri Mulyani yang Jadi Sorotan Misbakhun

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
Muhammad Misbakhun
Foto: ANTARA/Ismar Patrizki
Muhammad Misbakhun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar, Misbakhun memberikan apresiasinya terhadap kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani selama 2016. Tapi ada juga sorotan penting yang tak luput dari perhatian Misbakhun yakni realisasi belanja modal 2016 yang mencapai 59 persen, sedangkan penyerapan anggaran di angka 93 persen.

Menurut Misbakhun, data belanja itu memang masih bisa berubah karena menunggu catatan terakhir dari Direktorat Perbendaharaan Negara Kemenkeu. Namun, Misbakhun mengarapkan persentasenya bisa lebih tinggi.

“Harapan saya belanja modal bisa mencapai diatas 60 persen untuk menjadi bukti bahwa pemerintah serius memperbaiki kualitas pertumbuhan. Serta serapan anggaran bisa mencapai di atas 95 persen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja pemerintah,” kata Misbakhun, Ahad (1/1).

Legislator asal Pasuruan, Jawa Timur itu pun merasa optimistis melihat realisasi penerimaan dan serapan anggaran yang ada menunjukkan tercapainya disiplin fiskal.

“Sehingga defisit total antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak akan melebihi tiga persen sebagai batas maksimum sesuai amanat UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,” jelas Misbakhun.

Misbakhun mengakui semua capaian itu tidak lepas dari usaha SMI yang sungguh-sungguh dan tanpa kenal lelah. Sebab, sejak SMI dilantik sebagai menteri keuangan pada 27 Juli 2016, kerja kerasnya bisa dilihat dari data yang ada. Capaian positif SMI yang paling terlihat adalah membentuk APBN yang dipercaya.

“Membangun APBN yang kredibel dan penerimaan negara yang optimal adalah upaya yang harus diberikan dukungan oleh semua elemen bangsa karena ini adalah bagian upaya membangun kemandirian bangsa dan kedaulatan negara sesuai dengan cita-cita Bapak Presiden Jokowi di Nawacita dan Trisakti,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement