Sabtu 31 Dec 2016 15:31 WIB

Kemenperin: Pertumbuhan Sektor Industri Kimia dan Tekstil Menjanjikan

Industri tekstil, ilustrasi
Foto: Antara
Industri tekstil, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2016 ini, pertumbuhan di sektor industri cukup menjanjikan. Salah satunya sektor industri kimia, tekstil, dan aneka (IKTA). Menurut Direktur Jenderal IKTA Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono, dari aspek populasi industri, sepanjang tahun ini sudah ada 486 unit industri kimia, tekstil, dan aneka yang tumbuh.

"Tahun ini kita tumbuh 486 unit industri, sedangkan Agro 415 dan Ilmate (Industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronik) 327 unit," ujar Sigit dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (30/12).

Kemudian dari segi investasi. Pertumbuhan investasi di sektor IKTA hingga akhir tahun ini mencapai Rp 89,2 triliun, sedangkan Agro Rp 65 triliun, dan Ilmate Rp 75 triliun. Lalu soal penyerapan tenaga. Sigit mengatakan, hingga triwulan III-2016 penyerapan tenaga kerja di sektor IKTA mencapai 263 ribu orang, sedangkan Agro 75 ribu orang, dan Ilmate 226 ribu orang.

"Indikator kinerja kita kan tiga hal itu, ya tentu ini menggembirakan," terang Sigit.

Meski demikian, Sigit mengungkapkan, ada beberapa kendala yang menghambat perkembangan sektor IKTA hingga menjelang pergantian tahun ini. Salah satu kendala itu ada di bidang tekstil.

Industri tekstil lokal dihadang soal banyaknya impor kain yang naik hingga 35 persen dari tahun sebelumnya. Di samping itu, impor pakaian ilegal juga terus meningkat. Sigit berharap, impor kain dan impor ilegal ini bisa lebih terminimalisir tahun depan. Sehingga sektor IKTA khususnya di bidang tekstil bisa tumbuh dengan baik.

"Awal tahun nanti saya berharap masalah ini dapat tertangani. Kalau impor-impor itu bisa kita minimalisir tentu tekstil kita bisa tumbuh lebih baik," pungkas Sigit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement