REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya menumbuhkan pelaku usaha baru yang masuk dalam kategori industri kecil menengah (IKM). Pada 2017, Kemenperin menargetkan wirausaha baru sebanyak 5.000 unit dan pengembangan sentra IKM melalui pembinaan dalam bentuk revitalisasi kepada 1.200 sentra IKM.
“Tahun depan, kami akan meningkatkan jumlah IKM mencapai 182 ribu unit atau naik 4,7 persen dari tahun 2016 dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 400 ribu orang,” ungkap Airlangga melalui siaran pers, Sabtu (31/12).
Selain itu, pengembangan produk IKM melalui bimbingan dan fasilitasi penerapan standarisasi dan sertifikasi, pendaftaran HKI serta perbaikan desain kemasan dan merek kepada 1.001 IKM.
Kemenperin akan meningkatkan daya saing IKM melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan IKM berupa skema pembiayaan investasi pembelian mesin dan peralatan kepada 150 IKM. Selain itu akan ada fasilitasi perluasan pasar melalui promosi dan pemasaran produk bagi 160 IKM. Negara tujuan promosi dan pemasaran antara lain, Australia, Jepang, Dubai World Trade Centre, Moskow, Frankfurt, Hong Kong, Singapura, dan Hanover.
Agar lebih fokus menyasar pasar, Kemenperin juga akan terpusat dalam mengembangkan sembilan komoditas unggulan prioritas yakni olahan hasil laut, kopi, furnitur, tenun, minyak atsiri, perhiasan, peralatan pertanian non mekanik dan teknologi tepat guna, komponen alat angkut, serta produk elektronik dan telematika.
"Pengembangan itu termasuk promosi dan pemasaran melalui e-commerce," ujar Airlangga.