Jumat 30 Dec 2016 19:25 WIB

Kemendag Berkomitmen Jaga Kestabilan Harga Pangan

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menanyakan harga telor kepada pegadang saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Grogol, Jakarta Barat, Jumat (16/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menanyakan harga telor kepada pegadang saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Grogol, Jakarta Barat, Jumat (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Perdagangan terus memantau dan memastikan harga dan ketersediaan pangan tetap stabil menjelang pergantian tahun. Selain secara langsung turun ke lapangan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita telah menugaskan para Pejabat Eselon I dan Eselon II Kemendag untuk turun langsung ke beberapa daerah memantau perkembangan harga, kondisi distribusi, dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok.

“Hasil pantauan menunjukkan perkembangan harga barang kebutuhan pokok menjelang Tahun Baru di daerah umumnya relatif stabil. Ketersediaan pasokan di distributor cukup dan aman serta kondisi distribusi di pelabuhan berjalan lancar,” ucap Mendag Enggar di Jakarta berdasarkan rilis yang diterima, Jumat (30/12).

Dari pemantauan tersebut, tampak harga beras, gula, dan daging sapi stabil, bahkan cenderung turun. Sementara harga beberapa produk hortikultura seperti cabai merah keriting, cabai merah besar, dan bawang merah mulai bergerak turun. 

Komoditas lain yang secara intensif dipantau Kemendag adalah daging ayam dan minyak goreng. Pemantauan dilakukan di sejumlah pasar yang menjadi sentral perdagangan barang kebutuhan pokok seperti di Semarang (Pasar Bulu, Johar, Peterongan, Gayamsari, Karangayu), Surabaya (Pasar Keputran Utara, Tambak Rejo, Wonokromo, Pucang Anom, Genteng), Serang (Pasar Rau dan Lama), Denpasar (Pasar Badung, Kreneng, Nyanggelan), dan Padang (Pasar Raya, Lubuk Buaya).

Enggar  menyatakan pihaknya berkomitmen menjaga komoditas yang harganya turun agar harganya tidak semakin rendah dan mencari titik keseimbangan antara harga di tingkat produsen/petani dan harga jualnya di tingkat konsumen.“Begitupun dengan komoditas yang mengalami kenaikan harga, Kemendag akan terus menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok baik di tingkat produsen maupun konsumen. Saat ini fluktuasi harga masih dalam batas jangkauan yang normal,” tutur Mendag.

Pemantauan juga dilakukan di beberapa kabupaten/kota lain yaitu Surakarta (Pasar Gede), Tegal (Pasar Langon), Cilacap (Pasar Gede), Banyumas (Pasar Wage), Banyuwangi (Pasar Blambangan), Kediri (Pasar Setono Bebek), Malang (Pasar Besar), Probolinggo (Pasar Baru), Madiun (Pasar Besar dan Pasar Kojo), Jember (Pasar Tanjung), Sumenep (Pasar Anom Baru), Tangerang (Pasar Anyar), Cilegon (Pasar Baru), dan Singaraja (Pasar Anyar).  

Pemantauan dilakukan langsung oleh jajaran Eselon I dan II Kementerian Perdagangan untuk memverifikasi data harga yang selama ini diinput oleh kontributor di lapangan. Dalam pemantauan itu pula, para direktur jenderal dan direktur berdialog dengan pedagang dan pelaku usaha di sejumlah pasar di Indonesia.

Sementara itu distribusi barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan terigu ke wilayah Indonesia Timur seperti Ambon, Manado, Kupang, Jayapura, dan Manokwari akan terus dipasok dari Surabaya dan Makassar. Sementara cabai, bawang, dan sayuran dipasok  dari Manado, Surabaya, dan Pulau Seram.

“Secara umum, kondisi distribusi pasokan barang kebutuhan pokok tersebut berjalan lancar dan tidak mengalami hambatan. Ditambah dengan adanya program tol laut membuat distribusi pasokan barang kebutuhan pokok menjadi lebih lancar,” pungkas Mendag.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement