REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berkomitmen untuk meningkatkan pasar Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Sebab, SBSN bermanfaat memberikan alternatif investasi berbasis syariah kepada masyarakat Indonesia.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, tahun ini BCA dipercaya oleh Pemerintah Indonesia menjadi salah satu agen penjual Sukuk Negara Ritel seri SR-008 dan Sukuk Tabungan seri ST-001. Komitmen BCA dalam menerbitkan SBSN tersebut mendapatkan penghargaan dari pemerintah yakni untuk kategori Peserta Lelang SBSN Terbaik 2016, Agen Penjual Sukuk Negara Ritel Terbaik 2016, Agen Penjual Sukuk Tabungan Terbaik 2016, dan Investor Utama SBSN Domestik.
“Kami berterima kasih telah dipercaya Pemerintah untuk memperluas pasar sukuk di Indonesia, yang sejalan dengan visi kami untuk senantiasa memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Jahja dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (29/12).
Jahja menambahkan keempat penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Keuangan menunjukkan bukti komitmen BCA untuk mengembangkan pasar keuangan syariah di Indonesia, sekaligus untuk mendukung terciptanya keuangan inklusif di Indonesia. Keberadaan SBSN memiliki nilai yang strategis bagi pemerintah.
Penerbitan Sukuk Negara Ritel seri SR-008 dan Sukuk Tabungan seri ST-001 dapat mendorong mobilisasi dana masyarakat dan memperluas basis investor dalam rangka diversifikasi pembiayaan proyek-proyek APBN. Jahja mengatakan, partisipasi dan komitmen BCA dalam meningkatkan pasar sukuk di Indonesia diharapkan dapat berkontribusi terhadap kemandirian bangsa dalam membiayai pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
“Ini akan semakin memotivasi kami untuk terus meningkatkan kinerja mewujudkan pasar sukuk yang efektif, dan efisien dalam rangka menggerakkan roda perekonomian di Indonesia,” kata Jahja.
Kriteria yang menjadi penilaian Kementerian Keuangan adalah partisipasi BCA di pasar perdana sukuk yang dicerminkan melalui frekuensi dan volume penawaran yang disampaikan dan dimenangkan, serta performa BCA di pasar sekunder sukuk yang dicerminkan melalui frekuensi dan volume perdagangan. Di pasar sekunder, BCA menjual Sukuk Negara Ritel seri SR-008 yang diterbitkan pada 19 Februari - 4 Maret 2016 dengan tingkat imbalan sebesar 8,3 persen per tahun.
Sementara itu, BCA menjual Sukuk Tabungan seri ST-001 yang diterbitkan pada 22 Agustus - 2 September 2016 dengan tingkat imbalan sebesar 6,9 persen per tahun. Antuasiame yang tinggi dari masyarakat mendorong pemerintah menerbitkan Sukuk Negara Ritel seri SR-008 sebesar Rp 31,5 triliun dan Sukuk Tabungan seri ST-001 sebesar Rp 2,58 triliun.
Jahja berharap, penjualan SR-008 dan ST-001 yang telah digalakkan dapat turut membantu pemerintah Indonesia untuk memenuhi target pembiayaan dalam APBN, sehingga dapat mendukung kelancaran proyek pembangunan infrastruktur di berbagai daerah secara berkesinambungan. Selain itu, Jahja juga berharap , penerbitan sukuk dapat semakin efektif memobilisasi dana masyarakat dan menjadi alternatif berinvestasi yang aman serta kredibel, untuk mewujudkan keuangan inklusif di Indonesia.