Rabu 28 Dec 2016 15:12 WIB

Pesawat Buatan PT DI Layak Digunakan Maskapai Lokal

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Teknisi PT Dirgantara Indonesia melakukan pengerjaan pesawat CN 235, di hanggar PT Dirgantara Indonesia, di Bandung.
Foto: Antara
Teknisi PT Dirgantara Indonesia melakukan pengerjaan pesawat CN 235, di hanggar PT Dirgantara Indonesia, di Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pembuat pesawat terbang dalam negeri PT Digantara Indonesia (DI) ‎ berhasil membuat sejumlah jenis pesawat yang mampu dijual bukan hanya di dalam negeri, tapi juga hingga ke pasar luar negeri. Hal ini memperlihatkan bahwa pesawat buatan anak negeri ini sudah layak digunakan maskapai Indonesia.

Pengamat penerbangan Arista Atmadjati mengatakan, ‎ekspor pesawat yang dilakukan PT DI bisa memperlihatkan bahwa pesawat dari Indonesia telah diakui banyak negara lain. Bahkan sejumlah negara di Asia seperti Korea Selatan rutin membeli pesawat dari PT DI.

"Ini layaknya legitimasi bagi PT DI, memperlihatkan bahwa pesawat mereka memiliki kualitas baik hingga diekspor ke banyak negara," kata Arista, Rabu (28/12).

Arista menuturkan, PT DI banyak membuat pesawat yang bermuatan kurang dari 50 penumpang. Pesawat ini mirip dengan pesawat ATR yang melayani rute penerbangan domestik antarkota atau pulau dengan jarak pendek.

‎Melihat itu, Pesawat buatan Indonesia ini seharusnya sudah layak dipakai oleh maskapai dalam negeri. Perusahaan penerbangan ini bisa memesan pesawat ukuran kecil seperti tipe ATR untuk digunakan dalam penerbangan antarkota atau pulau dengan jarak pendek dan jumlah penumpang sedikit.

Menurut Arista, penggunaan pesawat jenis kecil ini harus didorong Pemerintah dalam hal ini perusahaan yang sama-sama bernaung di Kementerian BUMN. Semisal Garuda dan Citilink yang memiliki rute pendek bisa memaksimalkan penggunaan pesawat buatan PT DI

Sejauh ini, kekurangan dari PT DI dalah promosi yang masih minim.‎ Kurangnya promosi ini membuat bayak pihak, termasuk yang di dalam negeri kurang mengerti keunggulan pesawat buatan PT DI. Padahal kualitasnya hampir setara tapi memiliki harga yang jauh lebih murah.

"‎Prospek ini bagus. Makanya kita harus sama-sama bisa mendorong industru pesawat terbang dalam negeri. Pertumbuhan jumlah pengguna pesawat juga terus tumbuh, harusnya bisa dimanfaatkan," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement