Selasa 27 Dec 2016 20:31 WIB

Perum Perindo Ekspor Olahan Rajungan dan Ikan ke AS

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Budi Raharjo
Ekspor olahan rajungan dan ikan oleh Perindo ke Amerika Serikat.
Foto: istimewa
Ekspor olahan rajungan dan ikan oleh Perindo ke Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perikanan Indonesia (Perindo) terus mengembangkan pasar ekspor produk perikanan. Setelah ekspor ikan layang ke Korea, olahan tuna ke Jepang, kini Perindo mengekspor olahan rajungan dan ikan ke Amerika Serikat (AS).

Pemberangkatan dua kontainer olahan rajungan dan ikan untuk ekspor ke Negeri Paman Sam itu dilakukan Selasa (27/12), dari pabrik olahan rajungan yang dikelola  Perindo bersama mitranya, PT Kemilau Bintang Timur (KBT), di Cirebon. Direktur Operasi dan Pemasaran Perum Perindo Dendi Anggi Gumilang memimpin langsung seremoni pemberangkatan tersebut, didampingi General Manager KBT Aris Guntoro.

Senior Manager Perdagangan dan Pengolahan Ikan Perum Perindo Wenny Prihatini mengatakan ekspor ke AS dengan volume 30 ton tersebut bernilai Rp 2,9 miliar. ''Alhamdulillah, kami bisa mulai ekspor. Selanjutnya kami akan ekspor reguler, setidaknya sebulan dua kali,'' ujarnya, Rabu (27/12).

Dia mengatakan rajungan dan ikan jenis mahi-mahi yang diekspor itu sebagian besar dibeli Perindo dari nelayan setempat. Selanjutnya diproses di Unit Pengolahan Ikan dan Rajungan di Kanci, Cirebon. Ini merupakan produksi hasil kerja sama operasional (KSO) antara Perindo.dan KBT.

Selain ekspor  ikan olahan beku, Desember ini Perum Perindo juga mulai mengekspor ikan kerapu hidup ke Hong Kong. Ikan diekspor dari Denpasar dengan kargo udara. Ikan tersebut merupakan hasil produksi keramba jaring apung (KJA) Perum Perindo di Buleleng, Bali.

Menurut General Manager Strategic Business Unit (SBU) Marikultur Perum Perindo Muhibuddin Kotto, hingga akhir tahun ini produksi kerapu hidup Perindo masih berkisar ratusan kilogram. Seiring dengan penambahan KJA Perum Perindo, pada 2017 produksi kerapu hidup maupun ikan hidup premium lainnya, ditargetkan akan meningkat hingga ribuan ton. ''Kami menambah KJA di Bali dan juga lokasi lain seperti Sabang, Padang, Kepri hingga Ambon,'' kata Muhibuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement