REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mencatat ada lonjakan penumpang cukup signifikan untuk angkutan udara selama libur Natal tahun ini. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa kenaikan penumpang terjadi rata-rata sebesar lima persen hingga sembilan persen di bandara-bandara besar di Indonesia. Bahkan, ujarnya, di beberapa bandara lonjakan yang terjadi di atas 15 persen. Di Bandara Achmad Yani Semarang misalnya, kenaikan penumpang diprediksi bisa menyentuh 21 persen.
"Di satu sisi ini sesuatu yang menggembirakan bahwa daya beli masyarakat naik. Namun di sisi lain kami melihat ada keharusan kami mengimprove diri dari segi bandara atau airlines," ujar Budi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Ahad (25/12).
Sedangkan moda transportasi laut mengalami penurunan hingga 20 persen dibanding periode liburan tahun 2015 lalu. Budi menyebutkan, penurunan terbesar terjadi terutama di Pulau Jawa. Alasannya, semakin banyak masyarakat yang beralih ke moda transportasi udara dan darat termasuk kereta api dan bus. "Karena penumpang lebih senang naik kereta api dan pesawat, bus, dibandingkan kapal laut," ujar Budi.
Namun, Budi mengakui bahwa kebutuhan akan angkutan laut masih cukup tinggi di Indonesia bagian timur di mana kondisi geografisnya didukung banyak pulau-pulau kecil. Ia bahkan mengutus beberapa pejabat eselon I di Kementerian Perhubungan untuk mengawal berjalannya Angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini di Indonesia Timur.
Baca juga: Jumlah Penumpang Kapal Anjlok 20 Persen