Jumat 23 Dec 2016 09:05 WIB

Listrik di Bima Sudah Pulih

Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.
Foto: dok. BPBD
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- General Manager PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Nusa Tenggara Barat Karyawan Aji mengatakan kondisi kelistrikan di Kota Bima sudah pulih 89 persen setelah tim teknisi melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir.

Ia mengatakan jumlah total beban sistem Bima yang dipasok PLN saat ini telah mencapai 37,6 mega watt (MW). Sementara pada kondisi normal sekitar 42 MW.

"Pemulihan telah mencapai 89 persen. Masih ada sekitar 5 MW yang harus dipulihkan," katanya, Jumat (23/12)

Upaya pemulihan kondisi kelistrikan di Kota Bima dan Kabupaten Bima melibatkan sebanyak 50 personil teknisi kelistrikan PLN dari Kabupaten Sumbawa dan Mataram.

"Tim mulai bekerja sejak Kamis (22/12) dan berhasil memulihkan sebagian besar pasokan daya untuk Kota Bima sekitar pukul 17.00 WITA," ujarnya.

Aji menambahkan kekurangan daya pasok listrik yang masih terjadi di Kota Bima, disebabkan robohnya beberapa tiang jaringan. Selain itu, dibeberapa titik lainnya kondisi jaringan juga belum bisa digunakan karena terendam banjir. Untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan, PLN akan terus menambah personil dan peralatan dari kota-kota terdekat.

Seperti diberitakan, Kota Bima dan Kabupaten Bima, di Pulau Sumbawa, NTB diterjang banjir bandang pada Rabu (21/12). Data dari BPBD NTB, ribuan rumah yang tersebar di lima kecamatan di Kota Bima terendam air setinggi 1-2 meter.

Banjir juga menyebabkan infrastruktur listrik rusak, sehingga menyebabkan terjadinya pemadaman, baik untuk pelanggan rumah tangga maupun untuk infrastruktur pemancar telekomunikasi telepon seluler. Banjir juga melanda Desa Maria dan Desa Kambilo, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Sebanyak 25 rumah rusak berat, 5 rumah hanyut, 3 rumah rusak sedang dan satu jembatan negara putus.

Tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana alam tersebut. Namun, nilai kerugian diperkirakan cukup besar karena rusaknya infrastruktur jalan, jembatan, telekomunikasi, listrik dan fasilitas umum.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement