Kamis 22 Dec 2016 18:25 WIB

Pemerintah Harus Tangkap Peluang Perbaikan Peringkat Utang

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Pembangunan proyek infrastruktur turut mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pembangunan proyek infrastruktur turut mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta menangkap peluang atas perbaikan proyeksi atau outlook yang diberikan lembaga pemeringkat Fitch Ratings. Perbaikan proyeksi ini memberikan arahan pada pemerintah untuk semakin gencar menjaga fundamental ekonomi nasional.

Jelang akhir tahun ini, Fitch Ratings menaikkan proyeksi pembayaran utang Indonesia dari stabil ke positif. Artinya, perbaikan outlook ini memberi keyakinan atas pasar bahwa Indonesia masih cukup mampu melunasi utang-utangnya. 

Ekonom dari Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih mengatakan, ada beberapa hal yang menurut Lana membuat proyeksi peringkat utang Indonesia membaik. Selain potensi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang terus tumbuh, rasio utang terhadap cadangan devisa dan hasil ekspor Indonesia masih stabil. 

"Kalau ekonomi kita membaik, tentu ada insentif buat dana asing untuk masuk ke Indonesia sehingga cadangan devisa bertambah dan kalau ada asing mau beli utang dalam dolar AS karena Indonesia punya potensi yang baik sehingga nggak ada kekhawatiran itu," ujar Lana, Kamis (22/12). 

Dalam dua tahun ke depan, Lana melihat ada optimisme yang diberikan pasar internasional kepada Indonesia. Hal ini tercermin dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dirilis Fitch berbarengan dengan rilis outlook credit rating. Fitch memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 diperkirakan 5,4 persen dan tahun 2018 bisa menyentuh 5,7 persen. Kondisi ini, lanjut Lana, berpotensi membawa Indonesia memperbaiki peringkat pembayaran utangnya dari BBB- menuju BBB. 

"Kalau mau respons investor semakin baik, lebih bagus kalau pemerintah bisa membawa peringkat ke BBB. Ini tantangan pemerintah dan BI," katanya. 

Terkait ketidakpastian ekonomi global di tahun depan, Lana menilai hal ini tidak akan bergitu berdampak kepada Indonesia. Terkait dengan kebijakan proteksionisme Donald Trump di AS misalnya, dengan porsi perdagangan antara Indonesia dan AS yang tidak begitu besar, membuat Indonesia lebih tahan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi AS.

Baca juga:

Fitch Naikkan Outlook Rating Investasi Indonesia

Peringkat Utang Naik, Sri Mulyani Makin Optimistis dengan Ekonomi RI

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement