Kamis 22 Dec 2016 12:18 WIB

Empat Subsektor Industri Nasional Sumbang PDB Terbesar

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (tiga kiri) bersama Jajaran Eselon I melakukan pemaparan kinerja 2016 dan Outlook 2017 di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (22/12).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (tiga kiri) bersama Jajaran Eselon I melakukan pemaparan kinerja 2016 dan Outlook 2017 di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  -- Sektor non-migas menyumbang 17,28 persen dari total produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III 2016.  Nilai ini merupakan yang terbesar dibandingkan sektor-sektor lainnya.

Menteri Peridustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan industri ini ditopang oleh pertumbuhan masing-masing subsektor industri. Ada empat subsektor industri yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB sektor industri nonmigas yaitu, industri makanan dan minuman sebesar 33,61 persen,  industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik sebesar 10,68 persen, industri alat angkutan sebesar 10,35 persen, serta industri kimia, farmasi, dan obat tradisional sebesar 10,05 persen.

"Empat industri ini terus kita genjot karena memang banyak memberikan pendapatan bagi sektor industri," kata Airlangga dalam konferensi pers capaian industri 2016, di Jakarta, Kamis (22/12).

Airlangga menjelaskan, dari sisi ekspor, pada periode Januari-November 2016 industri pengolahan nonmigas membukukan nilai sebesar 99,65 miliar dola AS, atau memberikan kontribusi 76 persen terhadap ekspor nasional yang sebesar 130,65 miliar dolar AS. Kontribusi tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 72,18 persen. Sementara untuk nilai impor industri pengolahan nonmigas sebesar 97,98 miliar dolar AS, pada Januari-November 2016 terdapat surplus neraca perdagangan sektor industri sebesar 1,67 miliar dolar AS.

Di sisi lain, investasi sektor industri juga menjadi motor pertumbuhan industri nasional. Pada periode Januari-September 2016, investasi penyertaan modal dalam negeri (PMDN) sektor industri mencapai Rp 75,41 triliun, atau naik 19,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan investasi penyertaan modal asing (PMA) sektor industri mencapai 13,09 miliar dolar AS atau naik 53,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Pertumbuhan yang baik di sektor industri berdampak bagus pada jumlah tenaga kerja kita," kata Airlangga.

Jumlah tenaga kerja yang bergerak di sektor industri juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 15,54 juta orang per Agustus 2016 menurut pencatatan Badan Pusat Statistik (BPS), atau terdapat peningkatan sebesar 1,87 persen dibandingkan periode Agustus 2015 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement